Posts

Showing posts from 2014

Selama 2014

Selama 2014 ini... Ada banyaaaaakkkk bangeeettt kejadian. Mulai dari retret sekolah bareng 9C yang gokilnya ngga ketolongan, kejadian yang bikin bulu kuduk berdiri, mas mas fasilitator retret yang ganteng #ehh, renungan yang bikin nangis ga karuan sampe buka jasa peluk hangat. TPM demi TPM yang selalu bikin deg-degan, nilai TPM yang ga sesuai sama ekspektasi, tambahan sampe sore, nilai yang secara gak langsung meng-'gojlok' kita seangkatan, pernah dapet nilai do re mi fa sol, disemangati guru biar dapet nilai paling ngga la atau si. TPM yang salah kunci jadi buat kita semua emosi #&$+@%(){}<>^¿£~€¥¢©®. Oh, pernah ada satu hari, pas tambahan pelajaran sampe sore, awannya udah gelap banget, hujan turun, daaaann.........mati listrik. Dan pernah lagi masih tambahan sampe sore, posisinya udah ujan deresss banget, plus petir. Tetiba speaker di kelas punyi "ngiiiiiingggggg" panjang banget, ada kelas yang anaknya pada lari keluar semua karena takut meledak, ada kel

2014

Banyaaaaakkkk bangeeettt kejadian unforgettable selama 2014. Hmm, 2014 flies so fast yaah :") perasaan baru kemaren ngetweet "Dapet banyak banget pelajaran dan kenangan di 2013. Air mata, senyum, tawa, amarah, semuanya ada. Makasih ya, 2013 :)“ (via Timehop) Dan nanti malam harus ngetweet lagi, bukan 2013 tapi 2014. Dan saya makin bingung, hari ini harus buat tulisan kaya apa di penghujung 2014. Sekedar cerita, sudah dua tahun belakangan ini saya tahun baruannya ga kemana mana. Di rumah doang, jalan-jalan di dunia maya aja #yahjleb. Makin ke sini, rasanya tahun baru harusnya dirayakan bukan dengan tiupan terompet dan petasan, tapi dengan renungan. Introspeksi diri. Atau malah mungkin dengan tidur. Supaya gak buang buang tenaga. Tahun lalu target terbesarnya lulus UN dengan nem diatas 36 dan Puji Tuhan itu tercapai. Tahun ini, target terbesarnya berubah, jadi bisa naik kelas dengan rata rata paling ngga diatas 83 atau 85 deh. Di sini saingannya minta ampuun --" pinter

Life keeps on turning

*minjem salah satu judul lagunya Mocca* Yeah, life keeps on turning, guys. Hidup akan selalu berputar. Selayaknya bumi yang berotasi terhadap porosnya dan berevolusi memutari matahari bersama planet-planet lainnya. Hidup kadang di atas kadang di bawah. Termasuk orang yang (lumayan) produktif tetiba bisa aja jadi nggak produktif sama sekali. Itu. Aku. Banget. Sejak diterapkannya kuritilas, semua pelajar seolah dituntut untuk mampu bertransformasi menjadi robot yang yak kenal lelah dalam belajar. Tak terkecuali seorang Vina Kanasya yang seneng banget kalo bisa tidur lebih cepat. Tapi, jadwal tidur cepat itu mendadak menjadi sangat langka. Bukan sejak negara api menyerang, tetapi sejak kurtilas diterapkan -_- Angkatanku adalah angkatan yang pas banget jadi kelinci percobaan kurtilas. Kampret banget kan. Sistem pendidikannya keburu-buru, sumber daya manusianya juga belom siap. Kepontal-pontal deh. Namun, tiba-tiba ada seorang pahlawan tak bertopeng yang menyelamatkan kami semua dari da

Roda kehidupan yang berputar takkan bisa berhenti

Hai. Ini nulis campur aduk banget perasaannya. Kaya gado-gado. Super kaget barusan dapet kabar kalo Kak Opang besok siaran terakhir. Langsung dari Kak Opang. Saya yang sudah lama tak punya waktu luang (yang kalaupun ada saya gunakan untuk beristirahat) jadi tidak pernah lagi mendengarkan radio. Tidak pernah sempat lagi mendengarkan siaran penyiar-penyiar favorit saya. Setiap hari selalu pulang membawa beban-beban baru. Beban yang seolah tak pernah ada habisnya. Selalu ada saja yang baru. Menyita seluruh waktu senggang yang saya punya. Memaksa saya untuk meninggalkan hobi-hobi yang dulu kerap saya lakukan sepulang sekolah. Memaksa saya bertransformasi menjadi robot yang tak kenal lelah dan tak kenal istirahat. Yang telah diprogram sedemikian rupa untuk bekerja tanpa henti. Roda kehidupan terus berputar. Orang-orang akan datang silih berganti dalam kehidupan kita. Akan ada yang singgah, namun ada pula yang pergi. Hidup bagaikan pelabuhan. Ada yang datang, ada yang pergi. Ada yang datan

Angin: Kemana ia akan membawaku

Banyak yang bertanya kepada saya, mengapa saya memilih sekolah tempat saya mencari ilmu sekarang. Bahkan beberapa teman menyayangkan pilihan saya. Teman-teman saya bertanya, mengapa saya tidak memilih sekolah menengah atas negeri. Mereka berbeda mindset dengan saya. Alasan saya memilih sekolah menengah atas tempat saya mencari ilmu sekarang bukanlah semata-mata karena banyak teman saya yang bertujuan sama. Bukan juga karena ini adalah sekolah homogen. Namum, karena saya memang minat ke sekolah ini. Sebab jurnalistik di sekolah ini termasuk yang unggul. Bahkan memiliki majalah sekolah. Sungguh sebuah impian saya bisa menulis di majalah, meskipun hanya majalah sekolah. Saya pikir: mungkin ke sini-lah angin membawa saya. Membawa saya dan impian-impian saya untuk nantinya terbang lebih tinggi. Karena menurut saya: kemanapun anginNya membawa saya pergi, angin tersebut akan membawa saya kepada hal-hal yang baik. Termasuk ketika anginNya membawa saya untuk bersekolah di sekolah homogen ini,

Potongan hati yang tertinggal

Bagi saya, rumah bukan hanya sebuah bangunan. Tapi juga kebersamaan yang ada di dalamnya. Selain itu, bagi saya rumah adalah tempat untuk pulang. Bagi saya, Yogyakarta adalah rumah yang sangat luar biasa. Dengan setiap sudut yang punya cerita, asal usul, dan kenangan bagi saya pribadi. Meski saya pergi berlibur ke rumah saudara saya yang ada di Jawa Timur, namun ada sedikit potongan hati saya yang tertinggal di Yogyakarta dan menolak untuk ikut pergi. Lima belas tahun delapan bulan lebih sudah saya tinggal di Yogyakarta sejak saya lahir. Sepertinya, Yogyakarta adalah cinta pertama saya. Sebab, Yogyakarta selalu punya senja yang istimewa. Senja yang cantik, senja yang memiliki banyak warna. Yogyakarta punya romantisme tersendiri saat hujan turun mengguyur kota pelajar ini. Meski belum pernah pergi dan tinggal di tempat lain lebih dari satu bulan (paling lama dua minggu, saat pergi berlibur ke Pontianak, atau selama lima hari pergi ke Bali), saya selalu merindukan kota ini. Saya selalu

Perahu dan Pelabuhan

Menurut saya, orang-orang itu seperti perahu dan kita adalah pelabuhan. Mereka datang, singgah dan kemudian akan memutuskan, apakah akan tetap singgah selamanya atau pergi. Yang pergi pun punya pilihan: akan kembali lagi atau tidak. Yang singgah pun bisa saja pergi kapan saja mereka mau. Ada kalanya hidup kita ramai, namun ada kalanya pula hidup kita sepi. Ada kalanya 'perahu' lain datang, namun ada saatnya pula 'perahu' tersebut pergi. Hidup penuh dengan dinamika. Meski ada yang pergi, pasti akan ada yang datang pula. Kehadiran orang-orang yang ada dalam hidup kita akan terasa berharga ketika mereka sudah pergi. Ada juga kehadiran beberapa orang yang tak terlalu kita harapkan. Dan kita biasanya cenderung mengharapkan agar mereka pergi dari kehidupan kita tanpa kita sadari bahwa kehadiran mereka dibutuhkan untuk menyeimbangkan kehidupan kita. Vina Kanasya

Luka yang tak terlihat

Jatuh tersandung di jalanan berkonblok sering kali menimbulkan luka. Luka lalu dibersihkan lalu akan ada dua pilihan, mau ditutup dengan plester, atau membiarkannya terbuka hingga kering. Beberapa orang akan memilih untuk menutup luka tersebut dengan plester. Meski tertutup dan tak terlihat, terkadang masih akan muncul rasa sakit. Dan akan makan waktu lebih lama agar luka tersebut benar-benar sembuh. Sama seperti halnya luka hati. Plesternya adalah senyum dan tawa yang sebenarnya semu. Meski tersenyum dan tertawa hebat di depan orang lain, ada luka hati yang sakitnya luar biasa sedang dirasakan dan berusaha ditutupi. Ditutupi dengan segala cara, dengan semua drama dan senyum palsu. Tentu akan makan waktu lebih lama. Sama halnya dengan luka yang ditutupi dengan plester. Dan sakit yang dirasakan akan lebih lama. Plester hanya membuat luka yang ada terlihat lebih baik. Tidak benar-benar baik. Seolah tak ada luka yang mengakibatkan sakit, namun pada kenyataannya ada luka yang menyakitkan.

Prolog #SehariMenuliSatu

Long time no see, pembaca. Radio kesayangan saya lagi buat proyek #SehariMenuliSatu dan obrolan tadi siang bareng kak Akbar Hakim mendorong saya untuk ikutan proyek ini. Itung-itung untuk mengasah kemampuan saya menulis juga sih. Jadi saya pikir, saya akan coba ikut proyek ini. Hmm ini aja sih prolog saya. Saya ikut ini ketika 21 peserta terpilih lainnya sudah masuk hari kelima. See you on the next post!♥ Vina Kanasya

Pergi dan Tak Pernah Kembali

"Aku duluan, ya." Dan kalimat itu ternyata merupakan kalimat terakhir yang kudengar darinya. Setelah mengucapkan itu, dia pergi. Dan tak pernah kembali. *** Siang itu sungguh terik. Aku menunggu sendirian di bangku taman kota–tempat biasa kami bertemu. "Maaf ya, aku terlambat lagi." Tiba-tiba ada suara yang mengagetkanku. Ah, ternyata dirinya. "Iya, nggak apa-apa kok." Aku sudah mengenalnya bertahun-tahun. Menjalin persahabatan baik dengannya. Setiap masalah dengan kekasihnya selalu ia ceritakan kepadaku. Dan siang ini sepertinya ia akan bercerita lagi. Tanpa ia sadari bahwa setiap cerita dan nama perempuan yang terlontar darinya membuat hatiku teriris sedikit demi sedikit. "Aku putus dari dia." Ujarnya membuka percakapan. "Kenapa?" "Dia bilang aku nggak peduli sama dia. Jadi barusan aja dia putusin aku." "Oh." Hanya 'oh' singkat yang dapat aku berikan. Kemudian kami terdiam lama. Aku tak sadar b

HAI HAI

Dan aku nggak punya tulisan sama sekali di bulan September kemaren~ Padahal di Timehop, September-ku tahun lalu Soooo Lovable. Kaya lagunya Abdul & The Coffee Theory. Ada sih, 1 draft yang nggak ter-post karena alasan kesibukan yang luar biasa *abaikan*. Ya dan aku nulis ini ditengah konsep-konsep kimia yang harus saya pahami karena besok UTS dan masih ada pelajaran, pulang jam 13.30 :\ *kampret! Aku nggak tau harus apa, aku nggak tau jurusanku di MIA ini bener atau enggak, dan aku bingung! :(. Apa aku harus berubah? Kira-kira, tingkah laku-ku yang, males, menyepelekan, nggak pernah nyatet, dan cuma bermodal dengerin penjelasan guru ini bisa buat aku bertahan di MIA atau nggak, ya? :( tapi mungkin emang ini sih jalannya. Sekarang di kelas isinya cewek semua. Berasal dari berbagai macam latar belakang, dan sifat yang beda-beda juga. Dan aku nggak tau harus apa. Ditambah rasa bersalah gegara bulan lalu blas nggak punya tulisan. Padahal di otak banyak hal yang tak tersampaikan. Yang
Saya nggak tau harus kasih judul apa tulisan ini. Saya capek sama kurikulum baru. Nggak cuma saya, tapi juga teman-teman saya yang lain. Saya rindu KTSP. Saya rindu masa-masa sekolah saya yang dulu. Saat di mana yang dikeluhkan adalah harga buku. Bukan kondisi yang memaksa kami harus mencari bahan sendiri. Saat di mana beratnya buku paket adalah hal yang kami keluhkan. Saya rindu saat di mana saya dan teman-teman harus berjuang setengah mati mencatat berbagai rumus fisika yang dituliskan guru kami di papan tulis. Singkatnya, saya rindu masa SMP saya. Di mana buku kami selalu penuh dengan materi pembelajaran—yang entah kami dapatkan dengan mencatat dari papan tulis atau didiktekan oleh guru kami. Saya rindu tawa canda yang masih bisa terbit di muka teman-teman saya meski tugas menghantui. Meski rasa lelah tak tertahankan. Saya rindu tugas-tugas yang membuat kami bergantung pada buku dan pengetahuan umum—bukan berbagai alat elektronik dan jaringan internet. Saya rindu hari Jumat di SMP.

3 lagu buat yang LDR

Haihai. Lagi super sibuk nih. #KorbanKurikulum2013. Di sini beda blas sama KTSP. Aku kangen sama KTSP. Saat di mana gurunya yang njelasin. Bukan muridnya harus cari bahan sendiri. Guruku bilang pemerintah bakal segera kasih buku sekitar tanggal 15. Ini udah tanggal 18 Agustus dan tugas udah ga keitung banyaknya. Apakabar pemerintah? Situ yang bikin kurikulum, tapi sini yang menderita. Saya tahu saya cuma salah satu dari sekian banyak siswa-siswi yang menderita karena kurikulum baru dan cuma bisa nulis. Di kurikulum baru ini kenapa kami harus cari bahan sendiri? Kami masih butuh bantuan guru. Bukan hanya sekedar pertanyaan-pertanyaan pengantar yang harus kami cari sendiri jawabannya. Bagaimana kami bisa aktif di kelas kalau bahan pelajarannya saja kami tidak tahu? Daripada pusing-pusing, aku barusan dapet ide tulisan. Berhubung tadi aku juga duduk sama temenku yang lagi galau. Yaps, ini adalah salah 3 lagu dari musisi hebat Indonesia buat yang lagi LDR-an. 1. Wish You Were Here by End

Uncle Jim by Endah N Rhesa

Nggak produktif banget, ya? :| bulan lalu cuma punya 2 tulisan. Mungkin karena sibuk dengan sekolah baru sama nggak punya bahan buat nulis. Duh, Vin --" okey. Hari ini aku dapet ide buat nulis di blog. Dapet idenya juga karena habis shuffle playlist dan aku stuck di lagunya Endah N Rhesa-Uncle Jim. Aku suka banget sama lagu ini gegara dibawain EaR pas konser di Jogja. Cerita di lagu ini ternyata sedih banget. Bahkan aku sempet nangis karena lagu ini. Aku masih inget pas kak Endah cerita sesaat sebelum menyanyikan lagu ini waktu manggung di Jogja. Lagu ini adalah kisah tentang persahabatan seorang anak kecil dengan seorang pemain biola. Ia selalu mengikuti pemain biola tersebut. Sampai suatu hari pemain biola ini nggak terlihat lagi. Anak itu sedih sekali. Sampai orang tuanya bilang ke anak kecil ini bahwa telah terjadi sesuatu dengan si pemain biola sehingga anak itu tidak dapat bertemu lagi dengannya. Sebuah cerita sederhana yang bikin sadar, betapa berartinya orang-orang di se

Kawan-kawan seperjuangan

Sepanjang malam aku terjaga Teringat akan kawan-kawan seperjuangan di satu masa Apa kabarnya mereka? Masihkah ada aku dalam ingatan mereka? Masihkah mereka ingat, betapa indahnya kebersamaan di masa itu? Masihkah mereka ingat tangis dan canda tawa saat itu? Masihkah mereka mengingat jelas semuanya? Atau apakah ingatan masa lalu itu telah sirna ditelan jaman? Keakraban di bawah langit biru Canda tawa yang riang Sampai tangis penyesalan Bahkan teriakan amarah Pelukan erat antar teman perlahan mencairkan segalanya Mencairkan segala perasaan amarah dan dendam Adalah sebuah kebahagiaan yang tak ternilai Ketika berkumpul bersama menjalin keakraban Dan mungkin mereka bisa disebut sebagai keluarga kedua Saudara yang berbeda orang tua Yang tak punya hubungan darah Mereka adalah malaikat tak bersayap yang kusebut sahabat Peluk, Vina Kanasya Yang lagi kangen

Akan ada saatnya

Kemaren malem sebenernya udah pengen nulis di sini. Tapi ngantuk banget. Habis ngerjain laporan. Semalem itu jadi malem yang berat banget buat aku. Aku harus ngerjain laporan wisata mandiri(yang harusnya dikerjain berkelompok~) dan itu nyebelin banget. Ceritanya panjang. Dan yang mau aku tulis disini bukan itu. Itu gapenting. Jadi ceritanya sekitar tanggal 16 Juli lalu aku memutuskan buat left dari grup WhatsApp kelas. Dengan alasan yang cukup egois dan kekanak-kanakan. Aku sakit hati, capek dicuekin, dan terganggu. Kenapa sakit hati? Waktu itu lagi pada heboh soal mos sekolah. Beberapa sekolah (termasuk sekolahku) ngasih teka-teki gitu. Nah, jawaban dari teka-teki itu adalah barang yang harus dibawa keesokan harinya. Sabtu 2 minggu yang lalu (tanggal 12 Juli) aku masuk sekolah buat pertama kalinya. Buat perkenalan sama sosialisasi dan penjelasan buat hari Senin. Sebelum pulang, kakak OSISnya ngasih tau barang-barang yang besok perlu di bawa. Nah, ada satu teka-teki yang harus dipecah

Putih Abu-abu

Hae :3 udah hampir sebulan sejak terakhir kali aku nulis di sini. Sejak liburan beberapa waktu yang lalu dan sejak masuk SMA aku jadi nggak produktif banget buat nulis. Padahal ada beberapa ide yang harusnya bisa jadi tulisan. Time flies so fast. Rasanya baru kemaren aku ngerjain UN, eh tau-tau aku udah resmi jadi bagian dari SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Banyak temen baru bukan berarti bahagia. Unfortunately, kemaren aku dapet seorang temen yang kurang 'srek' sama aku. Kepribadiannya beda dan bikin kita nggak nyambung. Beda sama salah satu temenku yang sekarang pisah sekolah. Meskipun kita beda kepribadian, tapi masih bisa nyambung. Yang ini nggak sama sekali. Dia beda dari aku dan aku beda dari dia. Tapi aku selalu inget: "The less you care, the happier you are." Jadi aku pikir, ya aku cuek aja. Di sisi lain, aku ketemu sama seorang temen yang hobinya sama kaya aku: nulis. Lalu, aku ketemu sama banyak kakak kelas yang baik. Dan ketemu juga sama ekskul yang aku minat

3rd anniversary

Hae. Hari ini blog aku ulang tahuun :") gak kerasa, yah. Udah 3 tahun aku nulis di sini. Dari tulisan yang nggak jelas sampe opini yang serius. OMG. 24 Juli 2011 aku mulai nulis. Gara-gara selo habis UN nggak tau mau ngapain. Cita-citaku pada blog ini sih pengennya bisa jadi domain sendiri. Bisa jadi .com dan bukan .blogspot.com lagi. Amiin :") di hari yang (sebenernya) besar buat blog ku ini aku malah ndak isa bikin tulisan yang serius. Mungkin karena aku lagi gak di Jogja dan belom kebiasa banget sama suasana di sini. kurang kondusif buat nulis. Sekarang sih lagi sibuk main cookie run sama nyari pacar. "Selamat ulang tahun, vinakanasya.blogspot.com \o/ 24 Juni 2011 aku mulai nulis di situ. Sampe akhirnya menemukan kalo passion aku di situ. Sempet ga nulis, sempet kesel dan emosi gara-gara ga bisa pasang blogskins. Sampe akhirnya memutuskan buat balikin design blog ke awal. Dari curhat ga jelas sampe opini yang serius. Dari curhat yang nangis-nangis sampe yang ng

Kenangan tentang Kalian♥

"Ada pertemuan pasti ada perpisahan" itu standar, yah? Standar dan pasti. Dan menurutku: selain ada perpisahaan setelah pertemuan, pasti ada kenangan. Dan setiap kenangan pasti bakal tetep tinggal buat selamanya. Kenangan saat pertama kalinya kita ketemu dan apa yang terjadi setelahnya. Entah terjalinnya relasi yang baik, atau malah sebaliknya. Semua itu adalah kenangan. Dan kenangan akan terus tinggal. Seiring berjalannya waktu, sebuah perpisahan pasti akan terjadi. Namun, pada akhirnya kita akan sadar kalau ini hanya perpisahan sementara. Kelak, kita pasti akan ketemu lagi dengan orang-orang yang pernah menjadi bagian dari kehidupan kita. Dalam kondisi yang sudah beda. Dan mungkin: di dunia yang sudah berbeda pula. One thing for sure: hanya waktu yang bisa menjawab kapan pertemuan berikutnya setelah perpisahan itu akan terjadi. Saat tawa kebahagiaan harus berubah menjadi tangis kesedihan karena sebuah perpisahan, akan tercipta pelukan hangat, lalu lahir ucapan-ucapan sepe

RencanaNya nggak pernah terduga

Berdasarkan catatan harian singkat saya tanggal 22 September 2013 (yang sebenarnya merupakan kejadian tanggal 21 September 2013) . Sabtu, 21 September 2013 Hari ini rencanyanya aku mau wawancara Endah N Rhesa. Tapi ternyata, karena sesuatu hal interview tersebut terpaksa ditunda. Kecewa sih, tapi tetep ada pelajaran yang bisa aku ambil dari sini. But suddenly, the day turned out to be an amazing one. Gimana ceritanya sebuah hari yang buruk karena sebuah masalah bisa tiba-tiba berubah menjadi salah satu hari terbaik? Gimana ceritanya awan mendung di hari kamu tiba-tiba hilang dan matahari menunjukkan sinarnya? Nggak ada yang tahu rencana Tuhan. Nah, aku selalu percaya kalo Tuhan itu nggak pernah ngecewain kita. RencanaNya pasti indah. Kalo ada orang yang menyalahkan Tuhan, nurutku itu salah besar. Ini opini aku aja sih. Itu berarti orang yang menyalahkan Tuhan tersebut nggak pernah bersyukur atas apa yang telah didapatnya selama ini. Kurang bersyukur atas apa yang dimilikinya selama

Matahari yang Jatuh Cinta pada Seorang Gadis

Gadis itu bersembunyi saat aku muncul. Saat cahayaku mulai bersinar di ufuk timur. Namun aku masih bisa melihat senyumannya. Tersirat rasa lelah di balik wajahnya. Dia perlu istirahat, pikirku. Sepertinya selama aku tidur tadi dia masih terus terjaga. Gadis itupun menghilang dari pandanganku. Senyumku pagi ini tak secerah biasanya. "Ada apakah Matahari sahabatku? Engkau tak seceria biasanya." tanya Awan padaku. "Aku tidak apa-apa, Awan. Aku hanya mengkhawatirkan gadis itu. Kau sendiri...pagi ini terlihat sangat terbebani. Ada apa?" ujarku. "Hari ini banyak sekali bebanku. Entah aku bisa menahannya atau tidak..." perkataan Awan menggantung. "...aku lebih mengkhawatirkanmu, Matahari." Aku diam. Tak tahu harus mengakatakan apa. "Siapa gadis yang kau khawatirkan itu?" tanya Awan. Tajam. "Gadis itu...gadis yang telah mengisi hatiku selama ini." "Untuk apa mengkhawatirkannya? Ia hanya kelelahan dan perlu istirahat saja.

Hyperballad

We live on a mountain Right at the top There's a beautiful view From the top of the mountain Every morning I walk towards the edge And throw little things off Like car parts, and bottles and cutlery Or whatever I found lying around It becomes a habit A way To start the day I go through all this  Before you wake me up So I can feel happier To be safe up here with you It's early morning  No one is awake I'm back at my cliff Still throwing things off I listen to the sound they make  On their way down I follow with my eyes 'til they crash Imagine what my body would sounds like Slamming against those rocks When it lands Will my eyes Be closed or open? I go through all this Before you wake me up So I can feel happier  To be safe up here with you ~ Okay. Udah lama banget nggak nulis. Selama libur habis UN ini aku malah jadi ga produktif banget. Dan akhirnya, aku menemukan bahan untuk menulis. Lirik di atas adalah lirik lagu Hyperballad yang ada

H-1 UN

Dari H-20 sampe hari ini jadi H-1 Ujian Nasional. Cepet banget, ya :") besok men. Besok. Ujian Nasional SMP/sederajat. Beberapa jam lagi. Ya setelah kemaren mati-matian ngejar materi, pulang sore, TPM (re: latihan UN), dan perjuangan-perjuangan lainnya, yeah, finally, this is the top of our struggle. Ujian Nasional. Selama 4 hari kedepan kudu jaga jarak banget sama berbagai macam godaan. Twitter, Instagram, Line, Path, bahkan Cookie Run :| jangan mikir libur abis UN dulu deh, mikirin UNnya woy! ._. Kalo udah disemangatin berbagai pihak tapi kamunya sendiri nggak semangat ya percuma lah :\ Anyway, aku mau curhat. Kemaren sempet kesel banget sama seseorang. Jadinya, udah dari hari Jumat malem aku nggak nongol di grup kelas. Males. Hubungannya sama karya, e -_- ah udahlah. Trus semalem dapet mimpi aneh banget. Di mimpiku ada beberapa social media gitu. Futuristic pol :)) Aku nggak tau sih ya ini tulisan apa. Tapi aku pengen nulis aja biarpun hasilnya nggak jelas, curcol, dan nggak

Surat untuk Teman-teman Seperjuangan

Untuk teman-teman seperjuangan Hey, Guys. Nggak kerasa yah, udah hampir 3 tahun ini kita menempuh pendidikan di sekolah tercinta. SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Bentar lagi kita UN nih. Terus...pisah :") melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selama 3 tahun ini aku banyak salah sama kalian. Aku sering ngeselin, ya? Iya. Aku tau, kok. Namanya juga manusia. Kadang bisa jadi egois banget, baik cuma kalo ada maunya. Selalu pamrih. Iya, kan? Guys, selama 3 tahun ini aku dapet banyaaakk banget pelajaran yang berharga dari kalian. Aku belajar tentang gimana caranya menghargai orang lain. Yang ternyata nggak gampang. Aku belajar tentang manusia yang selalu punya dua sisi. Tentang manusia yang seringkali seenaknya sendiri, ga mikirin orang lain, nggak mikirin perasaan orang lain. Aku juga jadi tau gimana rasanya dirasani. Gimana rasanya diejek, dijauhi. Semua pengalaman selama 3 tahun ini sangat luar biasa, kawan. Aku banyak salah sama kalian. And would you like to forgi

Cerita pada setiap lagu

Kemaren Papa aku ulang tahuun ~~\o/ Malem ini aku bikin playlist baru. Isinya lagu-lagu yang bikin throwback. Salah satunya itu. Teman Hidup-nya Tulus. Ah, lagu yang satu ini selalu bikin aku inget sama seseorang. Lagu ini selalu membawaku pada saat itu. Saat yang memorable, yang unforgettable banget. Tiap lagu punya cerita buat aku. Dan malem ini aku pengen share beberapa lagu favorit aku, lagu-lagu yang punya cerita buat aku. Ya berhubung ini udah tanggal 30 April, dan daripada aku nggak bikin tulisan lagi, kan? Cinta Abadi - 5 Romeo Ini salah satu lagu yang dulu sering aku request di Swaragama. Lagunya enak banget. Adem. Lagu ini juga mendominasi playlist aku waktu dalam perjalanan ke Bali--satu tahun yang lalu. Jadi tiap kali aku denger lagu ini, otakku kaya muter film yang udah direkam sama mataku waktu perjalanan ke Bali. Waktu berhenti buat makan, waktu satu bis pada tidur, waktu kita lewat pembangkit listrik tenaga uap (kalo nggak salah) di daerah Jawa Timur. Waktu kita sam

Mesin Waktu dalam Tatapan Mata

Rasanya baru kemarin aku bertemu kamu. Tanpa sengaja. Di sebuah halte bis sore itu. Saat hukan deras mengguyur kota ini. Kamu mengajakku berkenalan. Mungkin karena persamaan nasib. Sama-sama kehujanan. Lalu berteduh di tempat yang sama pula Kau memulai percakapan dengan mengatakan bahwa kau mencintai hujan. Ah...unik sekali. Aku belum pernah bertemu dengan laki-laki yang mencintai hujan. Aku mendengarkan ceritamu seperti seorang anak yang sedang mendengarkan dongeng sebelum tidur dari ibunya. Kau bercerita dengan begitu mempesona. Waktu menetes bersama air hujan yang turun ke bumi. Tak terasa hujan pun reda. Sebuah keajaiban terjadi. Saat titik-titik air hujan terkena sinar matahari. Dan membentuk tujuh warna. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Kau dan aku terdiam dalam beku menatap pelangi. "Kata orang, saat pelangi muncul, bidadari-bidadari surga sedang turun ke bumi." Begitu katamu saat melihat ke arah tujuh sinar ajaib itu. Lalu kau menatapku. Dalam.

Tipe-tipe orang di Instagram

Ini tulisan inspirasinya...barusan banget gegara ada yang minta followback di Instagram-_-. Berikut ini tipe-tipe orang yang pernah aku temui di Instagram. Ya nggak tau ya kebenarannya. But, here they are: (-) 1. Minta followback Taulah ya sama tipe yang satu ini. Orang-orang kaya gini terbagi lagi menjadi 2 jenis: a. Ngeleft comment minta followback tanpa bombardir likes di postingan kita sebelumnya. | Tipe yang ini bakal langsung komen di foto kita(biasanya di foto yang paling baru), "Folback dong kak @(unamemu), makasih"; "Folback. Trims"; "Folback please? Thx", etc. Ini tipe nurutku ngeselin banget nih. Situ sapa, dateng-dateng main minta folbek aja-_-. Apalagi, kalo di notifnya dia komen minta folbek dulu baru notif "@(nama) started following you". b. Habis ngasih bombardir likes terus komen minta follback. | Tipe yang ini bakal ngasih bombardir likes yang luar biasa, terus komen minta folback. Aku lebih respect sama tipe yang ini. Arti

H-20 UN

Heyyyyy. Gilaaakkkkk Udah berapa lama nih ga ngepost ._. Jadi ini kesibukannya anak kelas 9 :| baru tau sayah :\ wakakakak. Iya nih. Lagi sibuk buangeeettt nyiapin UN yang tinggal 20 hari lagi a.k.a tanggal 5-8 Mei mendatang. Ya paling nggak kan aku punya satu tulisan di bulan April. Daripada gaada samasekali :))) Btw, aku bosen belajar. Tiap hari cuma ketemu soal-soal bahasa Indonesia, matematika, bahasa inggris sama IPA--yang paling bikin eneg :& sampe hafal tipe-tipe soal yang keluar setiap kali ada TPM (baca: Tes Pendalaman Materi). Gampangannya latihan UN. Bahkan sampe lupa kalo masih punya beberapa draft tulisan yang nggak bisa terselesaikan dan tersebar di banyak kertas. Gimana nggak, tiap kali bosen...nulis. Tiap kali ada ide...nulis. Tiap kali hujan turun...nulis. Tiap kali galau juga...nulis. Okey, abaikan yang terakhir itu :))) Sekarang aku lagi di depan soal TPM rumah IPA. Soale besok TPM Kota 2. Yang merupakan latihan ujian terakhir yang resmi dari pemerintah (njuk

Goodbye for now :")

Tulisan yang inspirasinya tau-tau muncul ketika tau kalo malem ini adalah siaran terakhirnya kak Iyan Narendra :") Tadi kak Iyan sempet ngomong hal yg jadi judul tulisan ini. Goodbye for now. Kita nggak pernah tau rencana Tuhan, kita juga nggak pernah tau apa yang sedang direncanakanNya. Selamat tinggal untuk sekarang. Bisa untuk sementara atau seterusnya. Tapi yang pasti, pergi untuk menempuh langkah yang lebih maju. Satu tingkat di atas anak tangga yang sedang kita pijak. Keputusan yang diambil pastilah keputusan yang menurut kita terbaik. Yang telah dipilih dari sekian banyak pilihan yang ada. Aku nggak tau ini tulisan apa, tapi sesuatu dari hatiku mengatakan aku harus menulis! :") With Love, Vina Kanasya

Untuk kamu

Untuk kamu Yang berhasil membuatku tersenyum dalam tangis Untuk kamu Yang berhasil membuatku tertawa dalam amarah Kau telah  mengubah air mata tangisku menjadi tawa kebahagiaan Kau mengubah sikap dinginku menjadi sapaan yang hangat Kau telah menghadirkan rasa nyaman ketika aku ada bersamamu Kau punya tempat spesial di hatiku Kau menghadirkan perasaan bahagia di hatiku Dan puisi ini kutulis untuk kamu Yang berhasil membuatku tersenyum dalam tangis With love, Vina Kanasya

Super-duper Hectic February

Saking hecticnya, aku sampe nggak sempet lagi nulis di blog. Soryyy :(( dan ini tulisan yang sempet di buat gara-gara aku sakit dan harus istirahat di rumah. Kata dokternya aku stress. Asam lambungku juga naik karena beberapa hari sebelum uprak bahasa jawa yang ribet itu perutku sering kosong. Alhasil, sehari setelah uprak (hari Kamis) aku nggak masuk. Waktu bangun kepalaku berat banget dan kamar serasa muter. Padahal, itu lagi TPM non UN. Jumatnya aku maksain diri buat masuk. Ngerjainnya nggak fokus, bersin-bersin terus. Sabtu nggak masuk lagi. Perut sakit nggak ketolongan. Sabtu sore aku nggak kuat lagi sama sakitnya. Akhirnya ke rumah sakit sama Papa. Ya udah deh. Dapet obat banyak. Kesimpulannya, aku sakit gegara stress. Terus perutnya juga sering kosong, jadi asam lambungnya naik. Ya gitu deh. Dari Sabtu sampe sekarang cuma bisa tidur-makan-tidur-makan aja. Terharu bener deh tiap hari dapet ucapan GWS a.k.a Gek Wes Sembuh a.k.a Get Well Soon dari temen-temen :* nggak tau juga ken

Luka kecil itu punya arti yang besar

Nggak kok, hatiku nggak luka lagi *serius ini*. Cuma, 2 hari yang lalu pas bikin drama Bahasa Indonesia (drama buat tugas aja, kok. Nggak drama di depan orang lain^^), aku jatoh. Lantainya licin. Waktu aku liat, nggak luka sih. Agak merah-merah aja. Meskipun sebenernya sakit. Tapi kalo japok hari itu kepaksa berhenti cuma gara-gara aku jatoh itu kan nggak lucu juga. Apalagi deadline-nya nggak lama-lama. Nah, aku pikir luka itu bakal sembuh paling nggak besoknya. Tapi ternyata, Selasa kemaren lukanya masih kerasa perih kalo kesenggol. Aku jadi mikir. Dan pikiran itu membawaku menuliskan ini: Lukanya kecil, nggak terlalu kelihatan lagi. Tapi ngajarin aku banyak hal. Kalo lukanya bisa ngomong, mungkin dia bakal bilang: "Makanya, kalo jalan hati-hati. Lantainya licin. Kamu jadi jatoh, kan? Aku dateng deh". Luka yang sampe sekarang (biarpun kecil) tapi tetep terasa perih kalo kesenggol ini ngajarin aku buat hati-hati. Nggak cuma hati-hati pas jalan di lantai yang licin, tapi juga

Happy Birthday, kak Fania Zettira!

Happy birthday, kak Fania Zettira! \o/ Time flies It's been a long time since I knew you :) Udah lama banget aku jadi pendengar Mendengarkan dengan setia satu radio setiap harinya Adalah radio yang punya tempat spesial di hatiku Sekaligus radio pertama yang aku dengerin di usiaku yang ke-12 Semuanya bermula dari perayaan anniversary Swaragama yang ke-11 Dari situ aku mulai jadi pendengar Ya, aku jadi seorang pendengar radio Diam-diam aku menghafalkan setiap nama penyiarnya Bahkan suaranya Termasuk kak Fania Zettira Yang suaranya selalu menceriakan soreku Selalu bikin semangat Dan nggak pernah gagal untuk bikin aku senyum Kadang aku iseng buat ikutan segmen-segmen yang ada Adalah kebahagiaan yang sederhana saat namaku disebut Waktu masih terus mengalir Sekarang ada perasaan yang berbeda Ada keinginan untuk bertemu kak Fania dan announcer-announcer yang lain Ada keinginan untuk berkenalan dengan kak Fania Sempat satu kali aku datang ke Swaragama untuk memenuhi t

'keracunan' Kahitna

Ini tulisan di sela-sela tagar #PrayForKelud dan #PrayForIndonesia. Daripada nggak produktif nulis, mari dimulai! :D Aku 'keracunan' Kahitna :)) udah sekitar setahun yang lalu sih tepatnya. Aku sering cerita kan, tentang gimana Papa membesarkan aku dengan musik-musik Indonesia yang berkualitas. Nah, ini dia salah satu hasilnya. Iya, aku keracunan Kahitna :))) awal mulanya sih lucu banget buat aku. Atau konyol lebih tepatnya :)) gara-gara salah satu vokalisnya, kak Mario, jadi juri di sebuah ajang pencarian bakat. Itu lho, pencarian bakat buat anak kecil :p di salah satu stasiun TV swasta yang (dari dulu sampe sekarang) isinya sinetron. Nggak mutu lagi --" waktu di kasih tau Papa. "Eh, Vin, ada Mario lho di *piiippp*." "Hah? Mario siapa, Pa?" "Mario Kahitna" "Yang mana?" "Itu lho, nah, itu! *sambil menunjuk layar kaca*". Dalam hati, "ITU YANG NAMANYA MARIO? AAAA DEMI APA GANTENG BANGEEEETTTT!!!!! AAAAAA GUE PENGEN KETE

Cinta itu...

Jujur

Aku hari ini belajar tentang kejujuran Aku boleh jujur sama kamu, kan?

#HBDVINAKANASYA15TH

Image
Sekali sekali bikin hestek sendiri gapapa lah, ya? ;;) :p Ini ucapan yang aku terima dari dunia maya. Karena ternyata, yang di dunia maya lebih mudah didokumentasikan... Teo, Ayu, Utik, sama Michelle Citra, Kak Michella, Kak Yola, dan kak Tata. Bonus kak Utik yang nanya :") Dias, Wida, Santa, Felicia Yayan, Elisha, Kak Abell sama Lauren  Tata, Emma, (nggak tau), sama kak Synta