Posts

Showing posts from October, 2016

Dari UN sampai Urusan Perasaan

“Menyapa dan hilang Terbit tenggelam, bagai pelangi Yang indahnya hanya sesaat ‘Tuk ku lihat dia mewarnai hari.” Sebenernya tulisan kali ini nggak ada hubungannya sih sama cuplikan lagunya HiVi! yang Pelangi. Cuma, tadi habis nonton videonya Lale Ilman Nino nyanyiin lagu ini, adem bener dah. Jadi, nulis potongan lirik itu emang karena suka aja. Tapi gak tau juga sih kalo ntar tulisan ini ada hubungannya sama yang ‘indahnya hanya sesaat’. Dan, judul di atas sebenernya karena emang udah nggak tau mau dikasih judul apa. Jadi, ngasih judulnya sesuai kata hati aja.

Kerinduan yang Menyusupi Ruang Hati

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Mungkin itu adalah peribahasa yang sesuai untuk kondisiku sekarang. Tulisan ini nggak akan jauh beda sama curhatku yang lainnya. Di tengah kesibukan kerja kelompok, tugas rumah, ulangan harian, materi yang tambah banyak, tambahan fisika jam 6.15 di hari Senin, dan tambahan kimia jam 8 pagi di hari Sabtu, aku masih berusaha menyempatkan diri buat nulis. Karena menulis adalah terapi jiwa. Setidaknya, di tengah kesibukan anak kelas 12, aku udah tau besok mau kuliah apa. Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma. Formulir udah di tangan, kolom program studi udah disilang, tinggal tunggu legalisir rapot. Itu bikin aku lebih fokus untuk ngerjain apa-apa aja yang aku butuh.

Abjad Pertama Kamus Hatiku

Matahari amat terik dan langit bersih tak berawan. Kuliah baru saja selesai, dan aku langsung menuju perpustakaan kampus. Ini sudah menjadi kebiasaanku setiap hari Jumat. Selesai kuliah pukul 3 siang, aku akan segera pergi ke perpustakaan untuk menghabiskan sisa hari di sana. Petugas perpustakaan sudah hafal dengan kebiasaanku. Ia memindai kartu tanda mahasiswaku, lantas memberikan kunci loker. Aku naik ke lantai 4 gedung perpustakaan, satu-satunya lantai yang memiliki balkon dan sebuah bangku panjang. Bangku panjang itu adalah tempat favoritku. Aku datang hanya dengan membawa novel, buku catatan, dan alat tulis. Lantas aku akan menikmati semilir angin sepanjang sisa hari. Kala senja tiba, tempat itu akan tambah spesial bagiku. Sebab, seorang laki-laki akan datang, duduk di sebelahku, dan kita akan menikmati senja bersama.

Untuk Orang yang Sering Aku Tinggal Tidur

"Kita tak pernah tahu, berapa lama kita diberi waktu Jika aku pergi lebih dulu, jangan lupakan aku Ini lagu untukmu, ungkapan terima kasihku” *** kehilangan /ke•hi•lang•an / n 1 hal hilangnya sesuatu perpisahan/per•pi•sah•an/ v 1 perceraian; 2 hal berpisah *** Satu bait terakhir dari lagu Monokrom dari Tulus dan dua pengertian itu kayaknya cukup untuk ngasih gambaran, tentang tulisanku kali ini.