Posts

Showing posts from January, 2015
Teruntuk kamu, orang yang mampu membuatku tersenyum tanpa alasan Aku tak menyangka menemukanmu secepat ini Meski aku tau, ini tidak akan lama Semua rencana ini telah disusunNya Hari di mana pertemuan pertama kita terjadi Hari di mana kamu mengeja namaku dengan benar Aku tidak akan lupa hari itu Hari di mana aku tahu, bahwa aku sudah menemukanmu, Malaikatku Malaikat tak bersayap yang menjadi alasanku untuk tersenyum Tersenyum hanya dengan melihatmu Tersenyum dalam hati Engkau adalah alasanku bertahan Bertahan dalam kelelahan ini Engkau adalah malaikatku Engkau adalah mimpi indahku Aku tak mau terbangun dari alam mimpi ini Engkau adalah penawar rasa sakitku Kehadiranmu di hidupku sudah lebih dari cukup Teruntuk kamu, Malaikatku Kutuliskan puisi ini With love, Vina Kanasya

KTSP is backkk

KTSP is backkkk. Saya sudah bukan anak MIA lageeehh. Saya sekarang jadi anak X B di SMA Stella Duce 2 Yogyakartahhh. Aaaaakkkk senangnyaaaahh. Tapi, tunggu dulu, kenapa di saat sudah merasa nyaman dengan kurtilas, dia harus pergi? #IfYouKnowWhatIMean. Selalu begitu. Di saat sudah merasa nyaman dengan suatu kondisi/seseorang, hal itu harus pergi. Berganti dengan hal yang lainnya. Udah nyaman-nyaman aja sih sama kurtilas, tapi tep gak suka *lhoh. Belom menemukan kelebihan kurtilas gitu, lho. Belom menemukan apa enaknya kelas 10 langsung peminatan, apa enaknya harus cari materi sendiri, apa asyiknya belajar sesuatu yang baru sendiri, apa alasannya ada pelajaran lintas minat. Tapi, ketika sekarang udah balik lagi ke KTSP aku juga seneng. Setidaknya aku dan teman teman nggak perlu lagi tersiksa dengan 3 jam pelajaran di pagi dan siang hari. Kimia, fisika, biologi, ekonomi, geografi dan matematika peminatan yang dijatah 3 jam pelajaran seminggu dan semuanya dijadiin satu. Nggak dipecah 2-1.

Perpisahan itu menyakitkan, ya?

Awal tahun bahas perpisahan boleh ya? Perpisahan itu macem-macem wujudnya. Pisah dari orang yang kita sayang, pisah dari temen-temen seangkatan, pisah dari barang kesayangan, pisah dari kenangan, dan masih banyak lagi "pisah dari" yang lain. Perpisahan itu gimanapun wujudnya seringkali menyakitkan, betul? Pasti ada ketakutan, bagaimana jika orang itu tak kembali lagi, atau kalaupun dia kembali, dia bukanlah orang yang sama lagi. Raganya boleh kembali, tapi mungkin dia bukan lagi orang yang sama seperti dulu. Pernah kepikiran nggak sih, semua orang yang datang ke hidup kita itu sudah diatur? Siapa yang datang, siapa yang pergi, siapa yang akan tinggal atau hanya singgah, menyisakan luka atau kebahagiaan ketika dia pergi. Ada yang bilang, segalanya di hidup ini ga ada yang abadi. Aku setuju. Hidup itu kan seperti roda, kadang di atas, kadang juga di bawah. Akhir-akhir ini entah kenapa aku suka nangis sebelum tidur. Bahkan tadi pas pelajaran fisika (yang emang bikin pengen nang