Posts

Showing posts from 2018

Stuff I have done in 2018

Image
HEYAAAAAAA Mon maap banget ni setahun kemaren gaada tulisan baru :”) terakhir nulis adalah 10 bulan lalu, Februari 2018. Karena sudah jadi kebiasaanku setiap akhir tahun untuk menulis kaleidoskop, aku nggak akan melewatkan tahun ini. Kebiasaan ini udah aku mulai sejak tahun 2013, dan masih akan aku lakukan. Jujur, kecewa sama diri sendiri setahun kemaren melanggar revolusi untuk lebih produktif dalam menulis. Tapi, mau gimana lagi. Let’s get to the story. Di kaleidoskop ku tahun lalu, aku menulis tentang bagaimana di 2018 aku akan menghadapi dunia kuliah yang dinamis dan penuh kejutan. Seenggaknya, itulah yang sungguh terjadi di 2018 ini. Akhir tahun lalu, aku bercerita tentang betapa menyenangkannya semester satuku bersama 25 teman lain di kelas A kecil. Di kaleidoskop ini, aku akan cerita secara garis besar perjalananku bersama mereka setahun ini.

Nineteen

19. The last year being a teenager, based on the etimology of my age. Secara etimologi, nineteen adalah usia terakhir seseorang bisa dikatakan sebagai remaja. ‘teen’ berasal dari kata ‘teenager´ atau remaja. Itu cuma tebak-tebakan sendiri aja sih wkwkwk. Tapi kalo dilansir dari etymonline.com , -teen adalah sebuah suffix atau elemen yang digunakan untuk membentuk angka kardinal dari 13-19 yang memiliki arti ‘ten more than’ . Aku juga baru tau, barusan browsing wkwk. Nggak kerasa tiba-tiba aja udah umur segini. Rasanya baru kemaren lari-lari di koridor kampus dengan seragam SD. Baru kemaren nekat jalan dari sekolah ke kampus gara-gara ditinggal anjem trus bikin beberapa dosen heboh ehehehe. Udah jadi tradisi pribadi buat aku untuk bikin tulisan sebelum ulang tahun. Nggak ada tujuan khusus gitu sih. Nulis ya nulis aja. Tahun lalu pun demikian.

Petir di Siang Hari

“Jujur, saya tidak menyangka akan menghabiskan masa putih abu-abu di salah satu sekolah di bawah naungan Yayasan Tarakanita. Terlebih, sekolah tempat saya menimba ilmu sekarang adalah sebuah sekolah homogen putri. Sebuah pengalaman baru yang luar biasa.” – vin, 16 Oktober 2016 Satu tahun berselang setelah aku buat tulisan itu untuk ikut lomba pengalaman reflektif se-Tarakanita Jogja, dan sampai hari ini masih nggak nyangka angin membawa langkahku ke salah satu sekolah homogen putri di Yogyakarta. Bahkan, empat tahun yang lalu saat aku masih memakai seragam putih biru, aku nggak nyangka bakal melanjutkan pendidkan di SMA Stella Duce 2, atau Stero. Aku juga nggak pernah ngebayangin bakal kaya apa masa putih abu-abuku di sekolah homogen waktu itu. Siang tadi waktu lagi jalan-jalan di timeline Instagram dan tiba-tiba aku nemuin beberapa postingan senada di timeline . Banyak temen yang mencurahkan kerinduannya sama Stero. Nggak cuma temen-temen, tapi juga beberapa guru yang aku