Posts

Showing posts from December, 2016

2016: Pelangi dalam Kedipan Mata

Image
“Tiga pertanyaan yang paling menghantui menjelang tahun 2017, yaitu ‘Udah siap jadi anak 18 tahun? Siap ujian? Udah siap kuliah?’. Hadeu.” Heyooooooo semuanyaaaahhh Uuuww lama nggak nulis ya :)))) kemaren pas liburan di Jember nggak bawa laptop, berulang kali mau coba nulis di hape tapi nggak dapet feelnya. Jadi selalu berujung dengan baca “Catatan Najwa”-nya Najwa Shihab, “Sepotong Senja untuk Pacarku”-nya Seno Gumira Ajidarma, atau “Tentang Kamu”-nya Tere Liye. Nah, seperti di tahun-tahun sebelumnya, aku akan membuat rekapan kejadian apa saja di tahun ini. 2016 berjalan secepat kedipan mata. Luar biasa ketika banyak kejadian yang ‘rasanya baru kemaren deh’ ternyata sudah tertinggal jauh di belakang. 2016 juga jadi saat di mana banyak kisah lama yang telah kututup, lantas kupeluk sebagai pelajaran hidup. Aku tak melupakannya, aku hanya berdamai agar tak ada lagi luka saat diingat. Yang ada hanyalah senyum perdamaian.

Malam Minggu di Sudut Kota Surabaya

Image
"Belum pernah sebahagia dan sebersyukur ini. Rasanya belum pernah kebahagiaan saya ada di level ini." Itu kalimat yang pertama kali terbesit untuk membuka tulisan kali ini. Gimana nggak, di malam minggu yang tadinya aku pikir aku bakal nangis, galau, baper, trus badmood karena banyak hal, mendadak berubah dalam 2 jam sebelum hari Sabtu berganti menjadi Minggu. Lagi-lagi, aku pengen membagikan kisah ini dari akarnya. Cerita ini bermula dari sebuah rencana pergi ke Surabaya pada tanggal 10 Desember 2016, untuk dateng ke acara pertunangan kakak sepupuku. Terdengar membahagiakan, di satu sisi atas kabar gembira dari kakak sepupuku, dan di sisi lain karena itu artinya aku bisa lari sejenak dari kepenatan dan kejenuhan sekolah. Kebahagiaan itu mendadak bertambah seperti bilangan 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, 100, dan seterusnya: yang dapat dengan sempurna diakar dan menghasilkan senyum terkembang saat ulangan matematika. Ya, rencana pergi ke Surabaya mendadak berubah me

Barangkali ini Jawabnya

Image
Barangkali tulisan ini akan bisa menjawab pertanyaan teman-teman. Selama ini aku sering kesulitan untuk menjawab, mungkin lewat tulisan aku bisa lebih luwes cerita. *** Hai! Ujian akhir semester (yang katanya baru ganti nama jadi penilaian akhir semester) baru saja selesai tanggal 6 Desember kemaren. Akhirnyaaaa astagaa. Nggak ada lagi belajar sampe jam 1 pagi trus besoknya kurang tidur tapi gapernah bisa tidur di ruang ujian. Nggak ada lagi bengong 1 jam nungguin bel tanda selesai. Nggak ada lagi ngerjain soal dilama-lamain buat membunuh waktu. Nggak ada lagi gallery hape yang penuh sama foto catetan maupun soal. Nggak ada lagi ribut-ribut nyariin soal tahun lalu yang kita curigai diumpetin Bu Peni. By the way, ada hal yang pengen aku bagiin di sini. Sedikit banyak, mungkin akan menjawab pertanyaan dari banyak temen-temen aku. Sebenernya ide ini udah agak lama munculnya. Tapi berhubung selama uas cuma bisa menatap laptop sambil membatin kapan bisa nulis lagi, baru sek

Di Tengah Ketidakpastian

Ujian nasional dihapus, diganti ujian per daerah Tadi saya baca artikel kalau yang diujiankan bukan cuma enam, tapi semua mata pelajaran Sifatnya desentralisasi, tapi standarnya nasional Lantas apa bedanya? Sekarang udah bulan Desember, kenapa baru diumumkan? Kalo UN mau dihapus mah, dihapus aja Nggak usah pake diganti ujian per daerah Kalo jatoh-jatohnya cuma buat pemetaan, buat apa? Orang sekolah buat diukur kemampuannya, bukan buat dipetakan