Luka yang tak terlihat

Jatuh tersandung di jalanan berkonblok sering kali menimbulkan luka. Luka lalu dibersihkan lalu akan ada dua pilihan, mau ditutup dengan plester, atau membiarkannya terbuka hingga kering. Beberapa orang akan memilih untuk menutup luka tersebut dengan plester. Meski tertutup dan tak terlihat, terkadang masih akan muncul rasa sakit. Dan akan makan waktu lebih lama agar luka tersebut benar-benar sembuh.

Sama seperti halnya luka hati. Plesternya adalah senyum dan tawa yang sebenarnya semu. Meski tersenyum dan tertawa hebat di depan orang lain, ada luka hati yang sakitnya luar biasa sedang dirasakan dan berusaha ditutupi. Ditutupi dengan segala cara, dengan semua drama dan senyum palsu. Tentu akan makan waktu lebih lama. Sama halnya dengan luka yang ditutupi dengan plester. Dan sakit yang dirasakan akan lebih lama. Plester hanya membuat luka yang ada terlihat lebih baik. Tidak benar-benar baik. Seolah tak ada luka yang mengakibatkan sakit, namun pada kenyataannya ada luka yang menyakitkan. Drama hanya membuat hal-hal tersebut menjadi terlihat baik di depan orang lain. Meski sebenarnya sakitnya luka dalam hati tak tertahankan.

Vina Kanasya

Comments