vinakanasya

VIN, INI UDAH TANGGAL 31 AGUSTUS, LHOOOH. KAMU BELOM NGEPOST LAGI!!! Iya, nih. Belom sempet nulis lagi :') --" aku udah kelas 3 SMP juga. Hmp. Dan aku lagi pengen ikutan lomba nulis novel!!!! :'))) oleh Bentang Pustaka. Tapi masalahnya, sekolah juga udah ngasih les wajib mulai senin depan, 2 September 2013....eh tunggu dulu. Kok rasanya Agustus ga selese-selese, ya? --" apa ini perasaan aku aja karena lagi nungguin 'something'? :| iya ga sih? Rasanya lamaaaaa bangeeeettt. Nah, kembali ke awal tadi. Ya, aku pengen banget ikutan lomba nulis novel dengan tema PASSION! Aku harus bisa!!! Doain aku, yah :') Love you :) *peluk reader(s)*. Oke. Tulisan ini ga jelas. Vina Kanasya

Siapa tak tahu "Laskar Pelangi"? Novel fenomenal karya Andrea yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama yang disutradarai oleh Riri Riza. "Laskar Pelangi" berkisah tentang kalangan pinggiran, tentang perjuangan hidup menggapai cita-cita yang mengharukan dan indahnya persahabatan.

Apa yang ada dipikiran kalian ketika membaca judul di atas? Mungkin udah ketebak, kali ya? Hmm, "halo" adalah sapaan yang wajar dilontarkan ketika seseorang memulai percakapan. Umumnya, lewat telepon. Iya gak? "usually". Yes? Okay. Sebenernya, ini adalah ceritaku di hari Selasa, 20 Agustus 2013.

Nggak menemukan judul yang tepat buat curhatan kali ini. It makes me feel so 'gengges', so I think 'gengges' is the suitable title for this post. Jadi ini sebenernya postingan yang tertunda. Nah, daripada ketunda lagi berhubung besok ulangan matematika, jadi sebaiknya aku selesaikan ganjalan di hati ini <\3 sekarang.

Inspirasi tulisan ini muncul tadi siang waktu aku lagi tiduran di teras depan rumah sambil memandangi langit biru berhiaskan awan-awan putih yang bergerak perlahan ditiup angin. Rasanya tenang banget ketika ngeliat awan-awan itu bergerak, perlahan, mengikuti arah hembusan angin dan membuat bentuk-bentuk baru. Nah, di sini aku nemuin satu lagi filosofi tentang hidup.

Salam Merdeka, sobat! Hari ini di tahun 1945 bapak Ir. Soekarno dan Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Membacakan teks proklamasi yang merupakan puncak dari perjuangan rakyat Indonesia selama lebih dari 3,5 abad. Selama itu kita telah dijajah, dan 68 tahun yang lalu adalah proklamasi kemerdekaan kita. Namun,

Yeah. This is my first book review \m/ ini adalah review buku pertama aku dan sebagai objeknya, aku pilih sebuah novel karya tante Dewi "Dee" Lestari: Perahu Kertas. Okey, novel Perahu Kertas yang aku punya sekarang covernya udah cover baru a.k.a cover film. Ada empat sosok manusia di sana. Penggambaran tokoh Kugy, Keenan, Luhde dan Remi. Dalam filmnya, ya udah pada tahu, dong? Perahu Kertas terbagi menjadi 2 bagian: Perahu Kertas dan Perahu Kertas 2. Bukan filmnya yang akan aku bahas, tapi novelnya. So, chek this out :D Terdiri dari 442 halaman dan 46 bab plus epilog, Perahu Kertas menceritakan tentang pasang surut hubungan dua anak manusia yang sangat berbeda kepribadian dan karakternya. Kugy adalah seorang pengkhayal dan ia bercita-cita menjadi seorang pendongeng. Keenan hobi sekali melukis, cita-citanya hanyalah meyakinkan Ayahnya dan menjadi pelukis. Keduanya bertemu dan diam-diam saling mengagumi. Akankah dongeng dan lukisan tersebut bersatu? Baca novelnya! Okey, bu

Udah lamaaaaa banget ga nonton ke bioskop. Terakhir nonton adalah Kung Fu Panda 2. Itupun waktu masih kelas 7. Jaraaangggg banget punya waktu buat nonton. Karena aku masih SMP juga sih, ya. Mau kemana-mana masih bergantung sama orang tua. Tapi hari ini, aku nonton sama Ega, Anel, Mamanya Ega dan Adeknya Ega. Tadi abis japok di rumahnya Ega emang udah rencana mau nonton. Awalnya sih antara The Conjuring sama The Smurfs 2. Tapi ternyata, nyali yang kami bawa kurang buat nonton The Conjuring. Dan kami juga kurang tepat waktu buat nonton The Smurfs 2. Nah, pilihannya ganti jadi Pacific Rim dan The Wolverine. Waktu aku tanya sama Kak Dimas (@dimas_daniel), Kak Dimas bilangnya Pacific Rim. Ya udah. Belinya tiket nonton Pacific Rim 3D! Kata Ega sih, 'Biar Greget!!!'. Beruntungnya, ini hari Senin dan harga tiketnya cuma @ 35K. Aku pikir hari ini bakal ngeluarin uang lebih karena filmnya 3D. Ya setelah beli tiket, aku, Ega, Anel, Mama dan Adeknya Ega pergi ke supermarket di depan biosko

Baiklah, akhirnya saya bisa nonton DVDnya lagi dan siap untuk mereview! :) *benerin kerah* Sebelumnya, perlu diketahui kalo film Rectoverso adalah adaptasi dari sebuah buku kumpulan cerpen oleh Dewi Lestari. Rectoverso terdiri dari sebelas cerita pendek yang rata-rata berkisah tentang 'cinta yang tak terucap'. Ada 11 cerita di bukunya dan hanya 5 yang diadaptasi menjadi sebuah film. Yakali semuanya dibikin film --" storyline? Monggo :)

Mungkin seharusnya ini adalah postingan kedua atau ketiga di bulan Agustus. Review Rectoverso belum tak kerjain. Sama sekali. Ya begitulah. Malam ini aku mau curhat. Curhat di malam minggu. Langsung aja ya. Jadi, malem ini aku lagi kangen parah sama kakak-kakakku. Udah lama aku nggak ketemu sama mereka dan ngobrol langsung. Masih untung ada socmed, jadi tetep bisa deket. Bukan masalah ini adalah malam minggu, bukan. Buat aku, malem minggu itu gaada bedanya sama malam-malam yang lain. Intinya, aku kangen sama kakak-kakakku.