"Kamu tuh kok beruntung banget e, Vin"

Hai. Hari ini aku bangun awal karena punya niat buat kurus. Sepedaan dari jam 5 sampe jam 5.30 \m/ jadi akhir-akhir ini aku sepedaan lagi (baru juga 2 hari -,,-) dan mengurangi porsi makan pagi siang dan malam. Oke. Lanjut ke tujuan awal aku nulis judul "'Kamu tuh kok beruntung banget e, Vin'".
Beberapa hari terakhir ini aku lagi mikir, 'Buat apa sih aku ngeluh terus? Ngeluh nggak ada gunanya, toh aku juga udah dapet apa yang aku mau :')'. Yap. Aku langsung mulai ceritanya ya.
Jadi gini, di sekolah (terutama di kelas) aku sering iri kalo liat ada 'gerombolan yang itu-itu aja'. Di kelasku ada 3 yang cewe' dan entah berapa yang cowo'. Kalo duduk sama ituu ituu aja. Duduknya juga disitu-situ aja. Kalo jalan-jalan sama ituu ituu aja. Yang diomongin itu-ituu aja. Orang-orangnya juga cuma itu itu aja. Penampilannya juga itu-itu aja. Kalo ada tugas kelompok juga kelompoknya itu-ituu aja. Yang dihebohin juga itu itu aja. Mereka nggak bosen, apa ya? :| aku yang liat aja bosen gilak :\ aku sebel liat begituan :| di tiap kelas pasti ada -,- tapi aku juga kadang mikir, 'Itu kebahagiaannya mereka. Satu-satunya hal yang (mungkin) bikin mereka masih bertahan, masih survive di tengah kondisi yang sedemikian rupa'. Maksudku gini, 'kelompok yang itu-itu aja' terdiri dari 'manusia yang itu-itu aja' juga. Yang tiap hari ketemu, main, seru-seruan, gojek sana sini, ngobrol, nggarap tugas bareng, kemana-mana bareng sama 'yang itu-itu aja'. Itulah hal yang selalu bisa bikin mereka semangat, bikin mereka masih bertahan, bikin mereka masih ke sekolah,  bikin mereka masih 'waras', bikin mereka ketawa, bikin mereka senyum (maksudku mereka adalah setiap individu/pribadi dalam kelompok tersebut). Contoh. Sebutlah si A yang ngumpulnya cuma sama si B, C, dan D. Ke mana-mana berempat, pokoknya ngapain aja sama BCD. Tugas kelompok anggotane ABCD. Kebersamaan mereka berempat adalah 'kekuatan' masing-masing individu. Kekuatan buat si A, si B, si C dan si D buat survive di tengah kondisi kelas yang kacau, guru-guru yang 'gitu deh', dan pelajaran yang membosankan. Dong? Oke.
Ya, itu kebahagiaannya mereka bersama kelompoknya masing-masing.
Lha terus apa hubungannya sama judul di atas, Vin?
Gini, aku ceritain dulu sedikit tentang diriku. Aku anak umur 14 tahun yang usianya akan bertambah 8 bulan lagi dihitung dari Juli. Di usiaku yang sekarang, telingaku mendengarkan musik yang jauh berbeda dari dari musik-musik yang didengar oleh anak-anak 14 tahun yang lain. Lewat mataku aku membaca buku-buku yang tidak sesuai dengan usiaku. Saat teman-teman sebayaku membaca novel teen, aku malah membaca novel-novel karya penulis nasional yang bahasa dan temanya mungkin nggak sesuai sama jangkauan otak anak seusiaku. Tanganku menuliskan berbagai cerita dan opini di blog, serta dengan antusias menulis catatan dari guru di buku. Sedangkan teman-teman lain jarang ada yang menulis di blog ataupun jurnal, bahkan menulis catatan saja malas. Aku mengidolakan banyak orang, beberapa diantaranya adalah penyiar radio dan penyanyi Indonesia. Sedangkan teman-temanku kebanyakan mengidolakan penyanyi luar.
Singkatnya, aku benar-benar berbeda dari anak 14 tahun kebanyakan. Hal ini menyebabkan hanya sedikit teman yang kalo ngobrol sama aku bisa nyambung :| cuma dikit, tapi kalo udah ngomongin pelajaran dan sekolah, aku bisa nyambung sama mereka. Selepas itu, semua kembali ke awal. Aku nggak punya 'kelompok' di kelas. Aku sering duduk sendiri di kelas. Jadi, penyemangatku cuma dikit di kelas :3 nggak kaya kelompok yang tadi aku bahas, di mana kekuatan dan semangat mereka ada di kelas, di teman-teman yang itu itu aja.
Penyemangatku? Buku, dunia blog, Papa, Mama, Vivi, kakak sepupuku, keponakanku, idolaku, dan radio :) aku beruntung banget punya Papa yang networknya banyak. Jadi papa bisa bantu aku buat ketemu idola-idolaku :3 termasuk buat main ke radio favorit :)) meskipun demikian, aku nggak bisa terus-terusan memanfaatkan kesempatan yang aku punya. Semua ada waktunya. Semua ada saatnya sendiri. Aku beruntung banget punya Mama yang luar biasa. Aku seneng tapi juga kadang kesel punya adek kaya Vivi --" aku seneng bisa tetep keep-in-touch sama kakak sepupu dan keponakanku lewat social media :3 aku seneng bisa kenal sama dunia blog, aku bisa mengekspresikan segala sesuatunya, berbagi yang aku punya, dan berpendapat. Aku seneng punya hobi baca, karena dengan demikian, aku bisa menambah wawasan serta kosa kata dalam kamus yang ada di otakku. Aku bahagia mengidolakan artis-artis Indonesia dan penyiar radio lokal, mereka patut diacungi jempol {} mereka keren-keren lhoh \m/ terakhir, aku seneng jadi salah satu pendengar dari radio Jogja yang kece banget!!!! Bahkan bisa kenal sama penyiarnya adalah sesuatu yang diluar mimpi aku :')
Kok nggak ada nyambungnya sama judul, Vin? --"
Sabar dong --"
Kalo misalnya aku habis ketemu idolaku trus foto, besoknya di sekolah minimal ada 1 yang bilang ke aku, "Kamu tuh kok beruntung banget e, Vin". Dan aku baru menyadari sesuatu. Sekarang gini, 'mereka' di sekolah bahagia banget, mereka punya temen yang bisa diajak kemana-mana, bisa diajakin ngobrol soal apa yang mereka suka, bisa jalan ke kantin rame-rame, dan lain-lain. Sedangkan aku? Lebih sering sendiri, jarang punya temen yang bisa diajak ngobrol, jarang jalan-jalan, dan lain-lain. Dong? Mereka bahagia di sekolah (di kelas) dan aku sedih di kelas. Tetapi di luar sekolah (di luar kelas) aku bahagia. Fair enough, right? See? Di dunia ini selalu ada gelap dan terang. Semuanya udah diatur sama Yang Maha Kuasa. Hidup ini adil. Ya, Tuhan itu adil. Buatku dan buatmu :) jadi, sebelum kamu ngomong, dipikir dulu yaahh ;) daripada ntar nyesel. Kalo udah terlanjur, ya udah. Jangan disesali terus, dijadikan bahan introspeksi diri biar bisa jadi pribadi yang lebih baik.
Terjawab kan pertanyaannya? ;)
With Love,
Vina Kanasya

Comments