Filosofi dalam Meraih Mimpi

Pagi ini aku bantu cuci baju & bersihin tokonya tanteku. Nah, waktu aku nyapu tokonya tanteku, aku nemuin satu filosofi. Kalian bayangin dulu deh, tokonya tanteku itu modelnya kaya mini market gitu, ada 3 rak dan 1 meja etalase di tokonya, jadi ada 5 lorong. Udah kebayang, dong? Ya pokoknya gitulah. Tadi aku nyapunya nggak mulai dari lorong yang paling kiri, aku nyapu mulai dari lorong kedua dari kiri, baru balek lagi ke lorong paling kiri. Trus lanjut ke lorong ketiga dari kiri. Berhubung yang nyapu nggak cuma aku, jadi aku nyapunya di lorong paling kiri, kedua dan ketiga dari kiri. Nah, aku nyapunya nggak dari lorong pertama, tapi aku mulainya dari lorong kedua dari kiri, di sini aku nemuin sebuah filosofi baru. Aku menamakannya "Filosofi dalam Meraih Mimpi".



Buat aku, meraih mimpi itu ibarat nyapu. Menyapu tadi bisa diibaratkan sebagai perjalanan dan perjuangan meraih mimpi. Kok bisa? Ya namanya juga filosofi :) nyapu tadi bertujuan buat ngebersihin tokonya tanteku. Nah, nyapu itu sebaiknya dimulai dari awal, sama kaya kalo kamu mau meraih mimpi, kamu harus mulai dari awal, dari nol. Jangan dimulai dari tengah, karena buat aku justru perjalanan di awal-lah yang penting. Di awal usahamu meraih mimpi pasti banyak pelajaran berharga yang akan berguna dikemudian hari. Aku pernah nemuin 1 quote dari Instagram (kalo nggak @in_wise @dailytherapy) yang intinya 'kesuksesan itu bukan tujuan melainkan perjalanan'. Aku masih agak bingung sebenernya sama maksud dari quote tersebut. Sejauh ini aku ngartiinnya gini, 'yang terpenting dari kesuksesan adalah bagaimana kita meraih kesuksesan tersebut. Apabila kita telah berhasil meraih kesuksesan tersebut, itu adalah hasilnya, namun yang lebih penting adalah bagaimana usaha kita dalam berjuang meraih kesuksesan tersebut'. Dong?
Kembali ke filosofi yang mau aku bahas tadi. Menyapu itu nggak semudah membalikkan telapak tangan. Tak jarang ada gangguan yang datang ketika kita sedang menyapu. Misalnya, kamu lagi nyapu di kelas dan kotorannya udah terkumpul, eh tau-tau ada temen kamu yang baik sengaja maupun ga sengaja nginjek ataupun nendang kotoran yang udah kekumpul tadi. Alhasil, kotoran itu jadi berantakan lagi. Atau, misalnya kamu lagi nyapu di ruangan yang pintunya kebuka dan banyak anginnya, kamu akan kesulitan menyapu karena angin terus menerbangkan debu-debu tersebut. Apalagi kalo kamu alergi debu seperti saya --" atau, ketika kamu lagi nyapu gabus di ruangan terbuka dan berangin. Beeeuuuhhh -_- susahnya nggak ketolongan men --" Itu semua sama kaya ketika kamu sedang berusaha meraih mimpimu, terkadang ada gangguan-gangguan atau hambatan-hambatan yang (pastinya) nggak kita harapkan datang. Ada sesuatu yang menghambatmu buat meraih mimpi. Tapi, justru sebenarnya hambatan tersebutlah yang akan menguatkan kamu, akan bikin kamu lebih kuat, lebih semangat lagi buat ngeraih mimpimu. Hambatan itu juga ibarat persimpangan jalan. Saat kamu mendapatkan cobaan, gangguan, ataupun hambatan saat berusaha meraih mimpi, sebenarnya kamu dituntut untuk memilih jalan. Jalan mana yang akan kamu pilih? Apakah kamu akan menyerah begitu saja, atau apakah kamu akan terus maju menghadapi tantangan tersebut dan mengejar mimpi? Semuanya terserah kamu.
Apabila kamu memilih untuk berhenti, itu sama artinya dengan kamu menyerah. Kamu berhenti menyapu karena alasan tertentu. Misalnya kamu bener-bener udah ogah nyapu karena digangguin terus sama temen kamu, atau anginnya nggak mau ngalah. Tapi perlu kita sadari kalo baik temen ataupun angin itu pasti akan berhenti. Akan ada saatnya temenmu yang nggangguin tadi capek dan bosen nggangguin kamu, itu kalo kamu sama sekali nggak ngerespon jahil-nya temen. Makin kamu diem dan cuek sama apa yang dia kerjakan (baik buat nyari perhatian maupun buat nggangguin kamu), maka semakin cepat juga dia bakal bosen dan akan berhenti nggangguin kamu.  Begitupun dengan angin. Angin tidak akan terus berhembus, kan? Akan ada saatnya di mana angin akan berhenti berhembus menerbangkan debu kotoran tersebut. Sama halnya dengan gangguan atau hambatan yang datang saat kamu sedang berusaha buat ngeraih mimpi. Ranjau-ranjau tersebut menghalangi langkahmu buat ngeraih mimpi. Tinggal kamu mau terus berusaha atau menyerah. Saat kamu menyerah, beban tersebut tentu akan terasa lebih dan akan menjadi semakin berat. Tetapi apabila kamu memilih untuk terus maju dan berusaha, maka semesta akan mendukungmu. Beban tersebut akan terasa lebih ringan. Pada dasarnya, semesta juga-lah yang telah berkonspirasi menciptakan ranjau-ranjau agar kamu semakin kuat dan berani dalam menghadapi tantangan. Apabila kamu terus maju, maka kamu akan semakin dekat juga dengan mimpimu. Perlu disadari sekali lagi kalo gimanapun juga gangguan itu akan berhenti sampai waktunya tiba. Seperti lagu, 'badai pasti berlalu'. Semuanya pasti berlalu asal kamu terus maju :)
Sekian filosofi dan opini saya hari ini :)
Vina Kanasya

Comments