23 April 2013

Adalah tanggal terakhir komunikasiku dengan seseorang. Ya, pada tanggal 23 April 2013 kukirimkan sebuah pesan singkat kepadanya dan ia membalasnya 1 jam kemudian. Balasannya begitu singkat, bahkan ia tidak menyebutkan namaku dalam pesan singkat tersebut. Kami tidak lagi saling berkomunikasi sejak tanggal 23 April 2013. Meskipun di Twitter & Instagram kami masih saling mengikuti, sudah tidak ada lagi interaksi antar individu. Bahkan sampai hari ini. Menit ini. Detik ini.
Aku sempat meminta tolong kepada seseorang untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun ternyata usaha tersebut sia-sia.Tak kudapatkan informasi yang kucari, yang kudapatkan justru beban baru bagi pikiranku. Kadang, ia memposting foto di Instagram dengan latar rumahnya. Hal sepele yang membuatku sakit hati. Atau foto bersama teman-temannya. Sempat kuceritakan masalah ini kepada salah seorang sahabatku di sekolah. Komentarnya menyadarkanku. Kusadari sebuah kebenaran dari komentar tersebut. Kurefleksikan komentar tersebut. Mungkin sahabatku benar. Aku tak boleh mengganggu orang itu lagi. Biarkan saja orang itu menjalani kehidupannya tanpa diriku. Mungkin dengan begitu, ia akan jauh lebih bahagia. Aku memang seharusnya bisa tahu diri. Aku bukan siapa-siapanya.
Ia juga tak perlu tahu bahwa aku pernah sakit hati dan menangis karenanya. Ia tidak bersalah, aku saja yang terlalu berlebihan. Sebenarnya, aku rindu akan masa-masa kedekatan kami. Namun sepertinya, kenangan tersebut sudah semestinya dilupakan. Dibuang jauh-jauh dari pikiranku. Pikirannya. Mungkin ia sudah lupa.
Aku tidak menyesal pernah membantunya. Aku tidak bisa membencinya meskipun ia membenciku. Mungkin memang sudah jalannya....sudah jalannya
Vina Kanasya

Comments