Secangkir senyum dan semangat

Biasanya orang membutuhkan.secangkir kopi atau teh untuk memulai harinya. Tetapi, tidak demikian denganku. Aku lebih membutuhkan secangkir senyum dan semangat setiap paginya untuk memulai hariku. Resepnya sederhana. Secangkir senyum dan semangat terbuat dari senyum yang tulus dari orang-orang tersayang dan kata-kata penyemangat. Tak lupa tambahkan sedikit percakapan denganNya ke dalam cangkir. Sama seperti kopi dan teh yang membutuhkan air untuk mengubahnya menjadi minuman, secangkir senyum dan semangat juga membutuhkan 'air' untuk mengubahnya sehingga dapat dinikmati. 'air' yang dimaksud adalah, keterlibatan orang-orang serta kemauan dari diri sendiri. Bayangkan, jika tidak ada kemauan dari diri kita sendiri, bagaimana kita bisa menjalankan hari dengan semangat dan ceria? Bagaimana kita bisa tersenyum dalam menjalani hari? Hanya kemauan dari diri sendirilah yang mampu membuat kita bisa semangat dan ceria sepanjang hari. 'air' yang kedua adalah orang lain. Mengapa? Karena mau tidak mau mereka akan selalu terlibat dalam kehidupan kita. Beberapa diantaranya ada yang menjadi teman, ada yang hanya lewat, tapi ada juga yang tidak baik dan akhirnya malah menjatuhkan. Ibarat teh, takarannya nggak pas, mungkin terlalu manis, terlalu pahit, atau memang sengaja dibuat tawar.
Teh yang terlalu pahit adalah hidup yang suram. 'bubuk teh'nya kebanyakan, makanya pahit (NB: dulu aku pernah disuruh papa bikin teh, aku kasih tehnya kebanyakan. Waktu diseduh, tehnya nggak bisa diminum karena terlalu pahit >.<). Terlalu suram buat dijalani. Sama sekali nggak ada kebahagiaan. Maksudnya, hidup itu terlalu berbeban berat. Misalnya nggak punya temen, sering di bully, nilai ancur, etc. Mana mungkin menjalani hidup yang kaya gini?
Teh yang terlalu manis adalah hidup yang terlalu indah untuk dijalani, tapi lama-kelamaan jenuh juga, kan? Lagian, kalo selalu minum teh yang terlalu manis bisa diabetes :B Maksudnya gini, hidup terlalu indah, makanya nggak pernah ngerasain beban hidup. Ibarat minum teh, karena keseringan minum yang manis, begitu minum yang pahit jadi menderita banget. Sama kaya hidup, karena cuma ngerasain 'manis'nya hidup, manusia jadi nggak bisa ngerasain 'pahit'nya hidup. Hidup bukan kaya gitu.
Teh yang tawar adalah hidup yang terlalu biasa-biasa saja. Takarannya sih pas, tetapi 'gulanya' kurang. Manis nggak, pahit juga tidak. Bahagia nggak, tapi sedih juga nggak. Hidup sangat mainstream, nggak menantang untuk dijalani. Semua serba biasa-biasa aja. Hidup juga bukan kaya gitu.
Tetapi secangkir senyum dan semangat ibarat secangkir teh dengan takaran yang pas. Tidak terlalu manis, juga tidak terlalu pahit.
Secangkir senyum dan semangat adalah minumanku setiap pagi. Pembuatnya adalah mereka yang selalu yang membuatku tersenyum dan semangat setiap harinya. Mereka tau gimana caranya bikin aku senyum, bikin aku ketawa, bikin aku semangat, bikin aku seneng dan bahagia. Ya, itulah secangkir senyum dan semangat atau secuil kebahagiaan.
Tetapi, tidak semua 'cangkir' yang aku minum adalah senyum dan semangat. Kadang, ada juga secangkir 'sakit hati dan kekecewaan' atau 'air mata dan kegalauan'. Pembuatnya adalah mereka yang bikin aku kesel, bikin aku marah, bikin aku badmood, bikin aku nangis, bikin aku galau, dan bikin aku sakit hati dan sedih. Itulah secangkir sakit hati, kekecewaan, air mata dan kegalauan atau secuil kesedihan.
Tapi, secangkir sakit hati yang membawa racun kesedihan bisa disembuhkan menggunakan secangkir hiburan yang membawa penawarnya, yaitu para penghiburku.
Namun, setelah racun tersebut berhasil ditawarkan, tentu saja aku tidak dapat langsung menikmati teh 'manis'. Aku harus meminum beberapa cangkir teh 'tawar'. Artinya, setelah mengalami kegalauan, tentu saja aku tidak dapat langsung menikmati kebahagiaan, bukan? Akan ada waktunya ketika hidup terasa kosong atau 'tawar'. Itu adalah saat di mana aku menenangkan diri. Hidup terasa sangat biasa-biasa saja.
Setiap pagi kita membuat 'teh kehidupan' di mana kita sering berharap agar tehnya 'manis'. Itulah doa. Kita berdoa, berharap kepada Tuhan agar hari ini bisa berjalan dengan 'manis'. Tetapi kita tidak pernah tau, 'teh' apa yang akan jadi. Apakah manis, tawar, atau justru malah pahit. Proses pembuatan teh tersebut adalah doa. Kita berdoa pada Tuhan, mohon agar hari ini dapat berjalan dengan baik. Namun, Tuhan telah mempersiapkan hari ini jauh lebih baik dari pada yang kita harapkan dan Tuhan pasti tau mana yang terbaik untuk manusia.
Secangkir senyum dan semangat adalah sumber semangatku setiap pagi. Kuawali dengan percakapan dengan Tuhan. Lalu aku beranjak dari tempat tidur. Bangun dan memperjuangkan mimpiku. Udara dan suasana pagi yang sejuk adalah ciptaanNya yang sangat luar biasa. Sebuah sumber semangat yang luar biasa.
'teh kehidupan'ku setiap pagi belom tentu menentukan jalannya hari. Terkadang, hariku diawali dengan kekesalan, namun tak jarang juga hariku diawali senyum. Siangnya, aku bisa aja seneng banget, atau sebaliknya. Begitupun dengan malam. Kadang aku tidur cepet, kadang juga nggak.
Intinya, setiap harimu sudah diatur oleh Tuhan. Tuhan tau mana yang terbaik buat manusia. Selamat pagi!
Tulisan ini terinspirasi dari salah satu cerita pendek karya Dee dalam bukunya, Madre. Cerita tersebut berjudul "Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan". Tante Dee punya 'semangkuk acar', Vina punya 'secangkir senyum dan semangat'.
Vina Kanasya

Comments