[Review] Rectoverso

Baiklah, akhirnya saya bisa nonton DVDnya lagi dan siap untuk mereview! :) *benerin kerah*
Sebelumnya, perlu diketahui kalo film Rectoverso adalah adaptasi dari sebuah buku kumpulan cerpen oleh Dewi Lestari. Rectoverso terdiri dari sebelas cerita pendek yang rata-rata berkisah tentang 'cinta yang tak terucap'. Ada 11 cerita di bukunya dan hanya 5 yang diadaptasi menjadi sebuah film. Yakali semuanya dibikin film --" storyline? Monggo :)


"Malaikat Juga Tahu"
Sutradara - Marcella Zalianty
Penulis Skenario - Ve Handojo
Abang adalah penderita autism yang tinggal dengan Bunda. Salah satu anak yang tinggal di indekos milik Bunda adalah Leia. Karena hanya Leia yang mengerti Abang, maka Abang pun jatuh cinta padanya sementara Bunda (ibu Abang) sangat cemas karena tahu hubungan yang diharapkan Abang tidak akan pernah terjadi. Kecemasan Bunda bertambah ketika Han, adik Abang, datang lalu menjadi dekat dengan Leia. Kedekatan Leia dan Han pasti akan membuat Abang terluka.

Firasat
Sutradara - Rachel Maryam
Penulis Skenario - Indra Herlambang
Senja sering mengalami berbagai pertanda hingga akhirnya ia bergabung dalam Klub Firasat yang dipimpin oleh Panca, pria kharismatik dengan ketajaman intuisi yang luar biasa. Senja jatuh cinta pada Panca. Semuanya baik-baik saja hingga suatu saat Senja mendapat firasat buruk bahwa seseorang akan meninggal.

Cicak di Dinding
Sutradara - Cathy Sharon
Penulis Skenario - Ve Handojo
Taja adalah seorang pelukis muda. Ia yang kala itu sedang gelisah menghabiskan waktunya di sebuah cafe bertemu dengan Saras. Saras memberikan malam yang sangat berkesan kepada Taja saat itu. Tanpa direncanakan, mereka bertemu lagi dan berusaha membangun pertemanan. Meskipun akhirnya Taja tak kuasa untuk jatuh cinta pada Saras. Saras memutuskan untuk pergi dari kehidupan Taja dan meminta Taja untuk tidak mencarinya. Enam tahun kemudian, Taja yang sekarang telah menjadi pelukis terkenal bertemu Saras di pamerannya. Saras ternyata telah bertunangan dan akan segera menikah.

Curhat buat Sahabat
Sutradara - Olga Lydia
Penulis Skenario - Ilya Sigma dan Priesnanda Dwi Satria
Amanda dan Reggie telah bersahabat lama. Amanda selalu bercerita tentang kisah asmaranya dan Reggie senantiasa dengan sabar selalu mendengarkan curhatan Amanda. Suatu hari, Amanda jatuh sakit. Bahkan pacarnya tak bisa ia mintai tolong. Pertolongan Reggie saat itu membuat Amanda sadar bahwa yang ia butuhkan selama ini hanyalah orang yang menyayangi dia apa adanya dan orang tersebut adalah Reggie.

Hanya Isyarat
Sutradara - Happy Salma
Penulis Skenario - Key Mangunsong
Al jatuh cinta pada seorang backpakcers yang baru ia kenal beberapa hari lewat milis. Namun, Raga hanya bisa ia kagumi sebatas punggungnya saja. Malam itu Al, Tano, Dali, Bayu, dan Raga tengah berlomba menceritakan pengalaman paling menyedihkan yang mereka miliki. Meski menjadi pemenang dalam permainan tersebut, namun Al sangat sedih karena tak mungkin ia memiliki Raga karena sesuatu hal.

~

Rectoverso adalah sebuah film omnibus yang berisikan 5 cerita dan disutradarai oleh 5 orang juga. Tidak disajikan secara 'satu cerita selesai lanjut cerita berikutnya' sempat membuat saya bingung di awal. Bahkan Mama saya pun bilang, "Wah kalo orang yang ga baca bukunya bingung dong nonton ini". Secara keseluruhan, saya suka. Latar dan timingnya tepat banget. Pesan yang mau disampaikan juga tersampaikan dengan baik. Film ini mengisahkan tentang 'Cinta yang tak terucap'. Luar biasa banget!

"Karya yang bagus itu endingnya diserahkan kepada pembaca/penontonnya." - Papa

Agree! Bahkan saya sama Mama aja beda pendapat soal ending ceritanya Firasat, kok --" kalo soal bukunya...wah jangan tanya! TOP abis!!! Saya menikmati banget baca cerita sambil dengerin musiknya. Apalagi waktu baca "Malaikat Juga Tahu" dan "Firasat". Banyak tisu yang terpakai! Waktu nonton filmnya juga. Saya terharu pas bagian.......... (kalo saya kasih tau spoiler, dong :p). Original Soundtracknya juga nggak tanya. Malaikat Juga Tahu diisi sama Glenn Fredly, Firasat diisi sama Raisa, Hanya Isyarat diisi sama Drew, Curhat buat Sahabat oleh Acha Septriasa dan Tohpati, dan Cicak di Dinding oleh Dira Sugandi. Sayang, Original Soundtracknya nggak dibikinin album sendiri kaya Perahu Kertas :( secara spesial, saya suka banget sama aktingnya Lukman Sardi, Prisia Nasution, Asmirandah, dan Dwi Sasono. Penghayatan mereka luar biasa banget. Pada dasarnya, ceritanya emang udah keren. Karena saya suka yang berbau filosofi, jadi Firasat ada di urutan pertama favorit saya. Filosofinya keren banget! Messagenya nyampe ke penonton. Bikin merinding dan nangis.

Hmm, kalo soal bukunya saya udah ga bisa komentar. Ada 2 cerita berbahasa inggris yang belom juga kebaca --" tapi apapun ceritanya, pasti keren!

Mungkin itu dulu reviewnya. Udah  speechless duluan soalnya :p


Vina Kanasya

Comments