Filosofi Awan

Inspirasi tulisan ini muncul tadi siang waktu aku lagi tiduran di teras depan rumah sambil memandangi langit biru berhiaskan awan-awan putih yang bergerak perlahan ditiup angin. Rasanya tenang banget ketika ngeliat awan-awan itu bergerak, perlahan, mengikuti arah hembusan angin dan membuat bentuk-bentuk baru. Nah, di sini aku nemuin satu lagi filosofi tentang hidup.

Ada filosofi kalo hidup itu kaya air karena berjalan terus mengikuti segala aliran air hingga nantinya pulang ke laut, dan mengalami siklus sampai kembali lagi ke laut. Nah, buat aku hidup yang diibaratkan seperti aliran air itu adalah hidup yang 'manut' aja. Aliran air ga pernah ngelawan, kan? Ada yang pernah liat air mengalir dua arah dalam 1 sungai yang sama? Pernah, nggak? Alirannya yang satu dari utara ke selatan dan yang satunya lagi dari selatan ke utara dalam satu sungai. Ada, nggak? Rasanya nggak mungkin kan, ya? --" nah, hidup yang kaya aliran air buat aku nggak seru. It means, orang itu biasa-biasa aja dalam hidupnya. Apapun yang terjadi dalam hidupnya nggak 'ditanggapi' secara serius, ya jadilah sebuah hidup yang sangat biasa, nggak 'greget'. Namun nggak selamanya hidup bakal datar. Kalo kata salah satu iklan makanan ringan, "Life is never flat". Yang aku maksud di sini adalah, sedatar-datarnya hidup seseorang, pasti dia pernah ngalamin tantangan dalam hidupnya. Iya, ga? Kalo diibaratkan aliran air, ada 'something' yang baik secara sengaja maupun ga sengaja 'terikut', bahasa Jawanya 'katut' dalam aliran air hidupmu. Kalo masih pake perumpaan, bisa aja 'something' itu berupa 'batu', 'daun', 'sampah', 'air yang lain', 'perahu kertas', atau apapun yang bisa aja ikut hanyut dalam aliran air kehidupanmu. Ga menutup kemungkinan. Semua hal bisa ikut 'hanyut' dalam kehidupanmu. Baik yang membawa dampak postif maupun negatif bagi kehidupanmu. Kalo mau lebih rinci lagi, 'batu' itu sama ibaratnya kaya orang lain yang ikut hanyut dalam kehidupanmu dan 'stay' dalam hidupmu. Bisa teman, pacar, ataupun musuh. 'daun' & 'perahu kertas' bisa diibaratkan sebagai pemberi harapan palsu, sebuah kesempatan 'sekali seumur hidup', peristiwa yang 'bersejarah' dalam hidupmu atau sesuatu yang unforgettable lah pokoknya. 'daun' & 'perahu kertas' cuma datang sementara, lalu hilang. Namun bagaimanapun juga, pasti pernah ada 'daun' atau 'perahu kertas' yang ikut hanyut dalam kehidupanmu. Buat aku, 'sampah' merupakan penggambaran orang-orang yang berusaha masuk dalam kehidupan kita, menjadi bagian dari kehidupan kita. Namun, cara mereka datang agaknya kurang tepat. Kalau 'air yang lain' buat aku adalah penggambaran peristiwa / orang-orang yang akan 'stay' di hidup kita selamanya sampai kita pulang lagi ke 'laut'. Bisa pasangan hidup, sahabat sejati, utang budi kepada seseorang, musuh bebuyutan (jangan sampai, ya (: ), atau peristiwa-peristiwa yang bakal kamu inget selamanya. Pernikahan, waktu kita kehilangan orang-orang yang kita sayangi, waktu kita dikhianati dan sebagainya. Nah, itu filosofi aliran air sebagai hidup. Filosofi yang mau aku bahas ini tentang awan.
Jadi nurut aku, hidup itu juga kaya awan. Awan terbentuk dari dua unsur, gas dan air. Sama kaya hidup, ada kelebihan ada kekurangan. Ada + & -. Nah, awan itu bentuknya nggak pernah sama. Yes? Ia selalu berubah bentuk dan posisi karena ditiup angin. Bentuk dari awan juga macem-macem. Kadang ia juga menyerupai sesuatu. Rasanya tenang banget ketika aku melihat awan-awan itu bergerak perlahan karena ditiup angin. Latar belakangnya langit biru, biru yang sangat luar biasa.
Terus, filosofi hidup yang kamu temuin tadi gimana penjelasannya, Vin?
Okey. Gini, hidup itu kaya awan. Bentuknya nggak pernah sama satu sama lain. Penggambaran hidup yang berbeda antar manusia. Namun, semua awan sama-sama bergerak dan berubah bentuk karena hembusan angin. Sama kaya hidup, semua hidup manusia akan terus berubah seiring berjalannya waktu. Berjalan bersama manusia-manusia lain hingga nanti membentuk bentuknya masing-masing. Hidup yang diibaratkan awan juga ada 'hiasan-hiasan'nya. Ada 'angin', 'pesawat', 'burung', 'awan mendung, dan sebagainya. Semua itu adalah penggambaran pengalaman hidup, orang lain, cobaan, mimpi, usaha, kerja keras, tantangan, pujian, dan sebagainya. Segala hal yang baik secara sengaja maupun nggak sengaja akan ikut mengubah bentuk awan hidup kita. Hmm, ini sih pemikiran aku aja. Sebuah filosofi yang tiba-tiba muncul di otak seorang pemimpi.
Vina Kanasya

Comments