Malaikat

Percaya nggak sama keberadaan malaikat pelindung atau guardian angel? Aku percaya. Karena, aku pernah diceritain mamaku sebuah kejadian waktu aku masih kecil. Aku pernah jatoh dari tempat tidur. Usiaku waktu itu belom ada 1 tahun. Mamaku lagi di dapur buat nyiapin makanan buat aku. Aku sendiri di kamar, dan, ketika mamaku balek ke kamar, aku udah di lantai, tapi aku nggak nangis. Aku masih tidur dengan nyenyaknya. Mamaku percaya kalo ada malaikat pelindung yang ngelindungi aku. Seiring berjalannya waktu, aku pun tumbuh. Mama nyeritain pengalaman tersebut ke aku. Aku masih kecil, belom ngerti banyak hal. Tapi nggak tau kenapa, cerita itu terus terngiang dan terbayang. Aku percaya kalo guardian angel itu emang ada meskipun nggak keliatan.



Sekarang, aku udah umur 14 hampir 15. Cerita itu masih terngiang dan terealisasikan dengan keberadaan orang-orang yang udah balikin senyum aku. Aku anggep mereka malaikatku. Tapi aku tetap punya guardian angel yang waktu itu ngelindungi aku pas aku jatoh.

Malaikat.
Rasanya tenang banget kalo ngucapin/membaca 1 kata itu. Ini sakjane salah satu draft postingan yang agak meragukan, tapi kalo gak diterusin ganjel --" FYI aja, ini draft sejak awal Januari kemaren :)) dan baru kepikiran buat dilanjutin sekarang berhubung dapet inspirasi lagi :)) *bersyukur bersyukur*.

"Nggak semua malaikat baik bersayap. Kalo semua malaikat baik bersayap, nggak ada malaikat baik yang tinggal di bumi dong, buat menyebarkan kebahagiaan dan membuat manusia teresenyum dalam kesakitan paling pahit sekalipun."

Malaikat yang kumaksud di sini beda lagi sama malaikat yang ada di kanan dan kirimu. Itu lho, yang nyatetin semua tingkahmu, sama yang bisikin kamu kalo kamu mau bertindak. Ya yang itulah pokoknya :))
Malaikat yang mau aku bahas beda sama malaikat di kanan kirimu, beda juga sama malaikat pelindung. Ini 'malaikat'.

Yang kumaksud malaikat di sini itu, orang-orang yang udah bikin aku ceria lagi, bikin aku bahagia, bikin aku lebih semangat dari sebelumnya, dan udah balikin senyumku, bahkan membuatnya menjadi lebih indah :) mereka menyibakkan 'awan-awan' hitam yang pernah ada padaku. Yang bahkan aku sendiri nggak bisa menyibakkan 'awan-awan' itu. Awan-awan tersebut telah mengubahku menjadi gadis pemurung yang tiap hari kerjaannya nangis terus, galau terus, nggak pernah senyum, dan nggak pernah bersyukur. Eeiiittsss, tapi aku udah ga gitu lagi, lho :) malaikat-malaikatku telah menyibakkan awan-awan itu, dan menerbitkan matahari dalam diriku :) nggak ada lagi awan-awan hitam yang bikin aku nangis terus.

Kenapa aku menyebut mereka malaikat?

Soalnya, dalam pikiranku, kata 'malaikat' itu identik sama sosok yang baik, baiiiikkkk bangeett. Baik banget kaya malaikat! :") makanya aku sebut orang-orang yang udah balikin senyum aku itu dengan sebutan...malaikat! :") ya, mereka malaikatku. Kakakku. Sumber inspirasiku. Orang-orang yang aku sayang. Orang-orang yang udah bikin aku jadi lebih bahagia. Udah balikin senyum aku bahkan membuatnya menjadi lebih indah. Membuatku percaya kalo Tuhan nggak pernah tidur. Bikin aku percaya kalo hidup itu nggak mungkin sedih terus. Orang-orang yang...bener-bener merubah hidupku :") aku percaya, Tuhan hadir lewat orang-orang itu. Ya, aku percaya! :") dan aku bersyukur.

Terimakasih, Tuhan :)
Terimakasih, kak!

Vina Kanasya

Comments