Interview with Glenn Fredly

Okey. Interview ini  sebenernya udah lebih dari 1 tahun yang lalu. 1 tahun lebih dikit. Waktu itu mikirnya ditulis untuk mading sekolah. Dan setelah dapet saran dari Papa Singo dan Kak Dimas Daniel (yang juga inspirasiku), aku putuskan untuk men-transkrip-kan tulisan tanganku sendiri ke dalam bentuk file di komputer dan akan dipublish di blog. Sampe hari ini, hasil wawancara itu masih berupa tulisan tanganku :)

Glenn Fredly
Pria kelahiran Ambon, 30 September 1975 ini mulai menyanyi sejak kelas 4 SD. Glenn Fredly Deviano Latuihamallo memulai karir sebagai seorang vokalis band bernama "Funk Section". Pada tahun 1995, Funk Section meluncurkan album eksklusifnya. 3 tahun kemudian Glenn memulai karirnya sebagai seorang penyanyi Solo. Ia meluncurkan album bertajuk "GLENN" dengan 8 buah lagu di dalamnya. Album berikutnya adalah "Kembali" yang dirilis tahun 2000. Album ketiga Glenn, "Selamat Pagi, Dunia!" diluncurkan tahun 2003 dan berhasil mengguncang Indonesia dengan lagu "Januari". Saat diwawancarai 3 November 2012 di sebuah toko kaset tradisional di Jogja (Popeye), Glenn mengatakan bahwa lagu tersebut bisa 'booming' karena promosi yang luar biasa dan juga karena lagu tersebut didengar Indonesia.



Di tahun yang sama. Glenn juga menciptakan lagu "Karena Cinta" yang pada saat itu dinyanyikan oleh Delon, sebagai juara Indonesian Idol. "Karena aku merasa setiap manusia, apapun profesinya, pada saat ia ingin berkarya, dasarnya adalah cinta. Cinta adalah dasar dari apapun yang ingin kita kerjakan dalam kehidupan. Karena nggak mungkin kita mengerjakan segala sesuatu atas dasar benci. Apapun yang kamu kerjakan harus kamu cintai. Kenapa? Karena cinta itu impact. Ia harus berdampak. Saya merasa pada saat saya menulis Karena Cinta, hal yang paling mempengaruhi kehidupan saya adalah cinta. Cinta itu bukan berarti cengeng, tapi cinta itu kekuatan. Cinta bisa digunakan untuk merubah banyak hal, termasuk merubah dunia" ujar pria berzodiak Libra ini. Masih di tahun yang sama, Glenn memnyanyikan 2 lagu dari album "Salute to Koes Ploes" milik Erwin Gutawa. Glenn juga pernah menjadi pembimbing bagi grup vokal Pasto.

Pada 2006, Glenn meluncurkan album rohaninya dengan judul "Terang" yang bernuansa natal. 1 tahun kemudian Glenn meluncurkan album berjudul "Happy Sunday" yang diklaim sebagai wahana dalam memancarkan semangat baru memandang kehidupan secara global melalui media musik. Glenn juga peduli terhadap lingkungan. Hal ini dibuktikannya dengan berpartisipasi dalam konser amal "Soul for Indonesian Earth" sebagai pernghargaan akan bumi pada 7 Juli 2007. Album terbaru Glenn yang bertajuk "Luka Cinta & Merdeka" berisikan 12 lagu yang berkisah tentang negeri ini. Salah satu lagu di dalamnya merupakan lagu milik Dewi "Dee" Lestari. Yaitu "Malaikat Juga Tahu" yang dinyanyikan secara akustik.
(Referensi profil: Wikipedia)

Tanya Glenn
Apa pendapat Glenn mengenai musik Indonesia sekarang?
"Menurut saya, Indonesia punya warna musik yang bagus dan berbeda. Seharusnya ini menjadi kebangaan bersama. Musik bagus Indoesia nggak selalu ada di TV, tapi juga di komunitas-komunitas."
Saran dari Glenn
"Aku sarannya mulai mencintai dan mengenali musik Indonesia. Karena itu bagian dari kebudayaan kita, bagian dari identitas kita sebagai orang Indonesia. Kalau musik bangsa Indonesia ini didukung sama semua orang, ia juga bisa mendunia seperti musik yang didengar teman-teman hari ini. Karena menurut aku, apakah  membuat album dengan bahasa inggris itu berarti jaminan bahwa album itu akan dikenal seluruh dunia? Mungkin menjadi bahasa iya. Aku juga bisa berbahasa inggris, tetapi aku lebih seneng berbahasa Indonesia. Karena alangkah luar biasanya pada saat lagu berbahasa Indonesia menjadi tuan rumah sendiri. Musik Indonesia nggak kalah kok sama musik luar."
Bagaimana pendapat Glenn tentang era digital?
"Sebenarnya ini sangat menyedihkan. Walaupun memang itu eranya. Kalau di luar kan ada proteksinya, tapi di sini kan enggak. Di sini, download yang free diartikan lain. Jadi semua bisa gratis, dan akhirnya mematikan toko kaset. Akhirnya, mematikan juga musisinya sendiri dalam berkarya. Dan natinya, orang yang berjualan musik adalah orang-orang yang mengerti musik. Orang-orang luar, misalnya. Di Singapura musisi lokalnya nggak bisa jualan seperti di Indonesia. Jangan sampai Indonesia kaya gitu. Tapi aku yakin tidak. Kenapa? Karena musisi-musisi kita itu kreatif dan pecinta musik kita banyak yang loyal terhadap karya-karya musik anak negeri."
Bagaimana pendapat Glenn tentang anak muda jaman sekarang yang tidak tahu lagu tradisional daerahnya sendiri?
"Anak-anak hari ini harus mulai melihat dan mengikuti sejarah. Nggak boleh melupakan sejarah. Di Solo ada sebuah studio bernama Lokananta. Merekam lagu-lagu daerah paling lengkap di Indonesia. Tapi kondisinya sudah memprihatinkan sekali. Temen-temen bisa Google, liat apa yang dihasilkan Lokananta. Itu kebanggaan sebenernya buat Indonesia."
Saran dari Glenn
"Jangan sampai kamu membanggakan dunia lain tapi kamu melupakan tanah air sendiri. Kita hidup di era global hari ini, bergaul dengan dunia luar, gapapa. Tapi ga boleh melupakan identitas. Harus bangga. Tetap mengenal karya anak negeri karena yang kita punya juga nggak boleh kalah. Apa musik Indonesia kurang keren? Oh, enggak. Musisi-musisi Indonesia punya standart, kok. Jadi menurut aku, sekarang ini jangan sampai identitas bangsamu punah cuma karena gengsi karena melihat karya orang lain lebih bagus dan melupakan karya rumah sendiri." 
 Jadi, inilah hasil wawancara aku dengan Bung Glenn Fredly. Aku tau ini telat banget :")



Vina Kanasya

Comments