Sudah jalannya

Mungkin memang sudah jalannya
Sudah seharusnya seperti ini
Tidak ada lagi komunikasi dan canda tawa
Tidak ada lagi sapaan dan senyuman
Tidak ada lagi kepedulian dan pertanyaan
Tidak ada lagi niatan untuk saling berbagi dan membantu
Tidak ada lagi malam manis yang kita lewati bersama
Tidak ada lagi obrolan di sore yang cerah
Tidak ada lagi senyum dari kebahagiaan sederhana yang kita ciptakan bersama
Tidak ada lagi sapaan, bahkan lewat dunia maya sekalipun
Mungkin memang sudah jalannya

Kenangan-kenangan manis itu kini menjadi panah beracun bagiku
Panah beracun yang menyadarkanku
Menyadarkanku akan kenyataan yang begitu pahit
Bahkan, ingatan tentang keceriaan itu justru membuat semuanya menjadi lebih parah

Kebersamaan yang pernah kami lalui sekarang telah menjadi kenangan
Ia justru menjadi kenangan yang begitu pahit untuk diingat
Terlebih lagi, kini benar-benar tak ada komunikasi antara kami
Aku-dan-dia yang dulunya adalah kami sekarang telah kembali
Kembali menjadi aku-dan-dia
Menjadi dua individu yang sepertinya tidak pernah saling mengenal
Dia adalah orang yang sepertinya tak pernah mengenaliku
Dia sekarang hanyalah orang asing yang datang lalu mengacaukan kehidupanku
Dia telah mengubah diriku
Mengubah kehidupanku

Mungkin memang sudah jalannya
Telah kutumpahkan air mataku untuk dia
Meski aku tau hal itu percuma
Namun dengan menangis, aku menjadi lebih tenang

Mungkin memang sudah jalannya aku-dan-dia berpisah untuk akhirnya menjalani kehidupan masing-masing
Mungkin memang aku-dan-dia tidak ditakdirkan untuk bersama
Aku-dan-dia memang berbeda keyakinan

Tapi, apakah itu menjadi halangan kami untuk bersama?
Entahlah
 Hanya Tuhan yang tahu

Aku-dan-dia berasal dari keluarga yang berbeda
Lantas mengapa?
Adakah yang salah dengan hal itu?
Apakah dia merasa tidak nyaman denganku?
Sehingga itu menjadi alasannya meninggalkan aku?
Entahlah
Hanya Tuhan yang tahu

Mungkin memang sudah jalannya demikian
Sehingga aku bisa mendapatkan pelajaran yang berharga dari sini
Mungkin benar kata salah satu temanku
Bahwa ia tidak menyukai aku
Atas segala sesuatu yang telah kulakukan untuknya?
Entahlah
Hanya Tuhan yang tahu

Mungkin juga ini memang rencanaNya
Sehingga aku bisa introspeksi diri
Dan akhirnya bisa menjadi manusia yang lebih baik
Sekali lagi
Mungkin memang sudah jalannya....

Puisi ini dibuat oleh Vina Kanasya sebagai bentuk kegelisahannya yang tak tersampaikan. Semoga suka <3


Vina Kanasya

Comments