Kembali ke penjara yang sama

Judul di atas terinspirasi dari novel perahu kertas by Dee. Dalam tulisanku kali ini, aku mau curhat, karena aku lagi "kembali ke penjara yang sama". Maksudnya adalah, dulu aku pernah "terpuruk". Aku nggak pernah ngerjain PR, waktuku di rumah cuma buat main, twitteran, baca novel, tidur, dan nonton TV. Makan pun ogah-ogahan. Dan ... hal itu kembali aku alami ... sekarang. Aku males. Mikirin rumus-rumus fisika yang njelimet nggak karuan. Ketika 'p' besar dan 'p' kecil punya artinya sendiri. Ketika ada lambang yang menyerupai 'p' dan kita menyebutnya 'rho'. Aku ngerti sama pelajarannya. Tapi yang bikin aku keganggu adalah 'manusia'nya. Dari absen 1 - 38 bisa dibilang aku sebel sama mungkin lebih dari 50%nya. Wdyt? Apa yang harus aku lakuin? Bingung. Nggak tau harus apa. Posisiku serba salah. Kadang aku ada di pihak yang dibela, kadang aku juga ada di pihak yang harus membela diri. Kadang aku didukung, kadang juga aku harus dicela. Kadang aku dipercaya, kadang tidak. Kadang teman bertanya kepadaku, kadang aku yang harus bertanya. So?
Dan kalo udah begini, pelarianku antara lain novel. Tidur. Online. Musik. Mengingat sesuatu yang kuanggap lucu dan tertawa sendiri karenanya. Temen curhat. Itu yang aku butuh sekarang. Yang aku mau bukan temen yang satu SMP sama aku, tapi temen SD. Tetanggaku.
Ke mana lagi aku harus cerita? Entahlah. Terlalu berat bebanku di sekolah.
Ketika aku mengalami sesuatu yang luar biasa, aku bisa sejenak saja melupakan kejenuhanku di sekolah. SEJENAK SAJA. Lalu? Beberapa waktu kemudian aku kembali pada rutinitasku di sekolah. Kejenuhan itu kembali. Kekesalan itu kembali lagi. Susah banget buat aku untuk MOVE ON dari semua kejenuhanku.
Ya itu curhatanku malem ini.
Sekian
With Love,
Vina Kanasya
Published with Blogger-droid v2.0.10

Comments