Kapan nulis lagi, Vin?

Itu adalah sebuah pertanyaan retoris yang aku ajukan untuk diriku sendiri setiap kali ngeliatin to-do list yang 'keburu berjamur' atau kayaknya malah 'udah berjamur'. Dari 2 minggu yang lalu udah kebayang-bayang banget sama artikelku di majalah sekolah semester ini. Urusan interview semuanya udah clear. Tapi, yang jadi masalah besar berikutnya adalah, aku belom ada niat blas buat ngolah hasil wawancara itu jadi sebuah tulisan. Nggak tau kenapa, padahal biasanya aku habis wawancara bakal langsung melakukan 'transkrip' audio wawancara itu jadi draft. Kali ini? Habis interview, sampe rumah malah langsung pengen tidur karena emang sempet beberapa kali kurang tidur.


Well, pertanyaan retoris itu juga menghantuiku setiap kali aku lagi bongkar-bongkar buku-diary-yang-gak-tiap-hari-aku-isi. Jadi nggak bisa disebut diary, ya? Aku nulis di situ kalo lagi bener-bener ada beban yang nggak bisa aku ceritain di blog. Dan pas nulis di situ pun juga bakal bikin aku nangis. Di buku yang sering aku curhatin meski gak tiap hari dan jumlahnya sekarang ada 4 itu, ada cerpen yang duluuuuu banget aku tulis pas anak kelas 9 udah selo-selonya. Cerpennya ada kok di blog ini karena saat itu aku memutuskan buat ngepost itu di blog dengan beberapa perubahan yang aku anggap perlu.

Pertanyaan 'Kapan nulis lagi, Vin' juga kerap menghantui kalo aku lagi mikirin passion, mimpi, dan cita-cita aku. Dulu semuanya tergambar dengan jelas, sejelas aku sekarang lagi ngetik di depan laptop. Tapi, entah kenapa sekarang semuanya jadi kabur, buram, samar-samar. Mari ditilik lagi, aku sekarang masuk jurusan IPA, tiap hari kerjaannya cuma ngotak-ngatik rumus fisika, mainan sama x dan y di matematika, membayangkan makhluk-makhluk kecil tak kasat mata di semua permukaan karena biologi, dan mainan sama rumus-rumus kimia zat-zat yang biasanya cuma ketemu kalo praktikum kimia. Dan besok, aku yakin banget buat milih Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma. Tapi, seperempat dari hatiku juga pengen milih komunikasi. Aku juga entah kenapa akhir-akhir ini banyakan nulis 'Your Future English Lecture and Radio Announcer'. Nggak tau kenapa kok lama-lama jadi terpanggil untuk jadi dosen bahasa inggris juga kaya Mama.

Tapi, aku yakin, kemanapun kaki ini melangkah pergi, ke sanalah angin membawaku pergi.



Cheers,

Vina Kanasya

Comments