Kenapa aku males tahun baruan?

Karena udah tau, di jalan pasti macet. Ntar ujung-ujungnya kalo tahun baruan di jalan kan gaklucu. Jadi udah 3 tahun ini tahun baruan di rumah doang. 2013 tahun bareng radio, 2014 tidur, dan 2015 nonton Filosofi Kopi meskipun gak selesai karena ngantuk banget hahahaha.


Tapi emang sih, makin ke sini rasanya makin gapenting buat ngerayain tahun baru dengan meriah. Bukannya nggak seneng tahun baru datang, tapikan itu berarti satu tahun lagi telah terlewati. Terlewati? Ya, terlewati. Entah dengan sia-sia atau dengan produktif. Buat aku, itu sih yang bikin galau. Apakah satu tahun kemarin kita cukup produktif atau malah jadi tahun yang sia-sia. Masuk tahun 2016, jujur aku pribadi merasa jadi menanggung beban yang lebih berat lagi. Bulan dua nanti umur aku tambah. Itu jadi beban tersendiri buat aku, kenapa aku yang hampir punya katepe masih belom bisa bikin orang tua bahagia dan bangga.

Hidup itu emang kaya masak sih. Kita nggak pernah tau kalo kita nggak mencoba. Mencoba hal baru, mengubah sesuatu, menambahkan bumbu lain, mengurangi sesuatu yang berlebihan, dan lain lain. Kalau diterapkan dalam hidup, mungkin seperti mencoba sesuatu yang baru, aktivitas baru, hobi baru, mengubah kebiasaan buruk, serta menambah intensitas senyum dan rasa syukur. I think I will do those things as my 2016's resolution hahaha.

Seperti biasa, tulisan ini cuma jadi random thoughts di awal tahun.


Cheers,
Vina Kanasya

Comments