Bolehkah aku?

Bolehkah aku menyapamu?
Bolehkah aku tersenyum padamu?
Bolehkah aku menemanimu?
Bolehkah aku duduk di sebelahmu?
Bolehkah aku mengajakmu berbicara?
Bolehkah aku mendengar suaramu?
Bolehkah aku mendengar ceritamu?
Bolehkah aku bercerita padamu?
Jika jawabannya iya, perkenankanlah aku menceritakan sesuatu padamu

Ini adalah kisah tentang seorang gadis yang mencintai seorang pria
Mungkin kedengarannya klise
Tapi, bolehkah aku menceritakannya?
Gadis itu mencintai seorang pria
Pria itu tak pernah tau
Mereka sangat akrab
Sudah seperti kakak dan adik
Terpaut usia hampir sepuluh tahun
Namun, hal tersebut tidak menghalangi arus kasih sayang gadis tersebut
Meski sang pria tak pernah tau
Suatu hari, sang gadis jatuh tertidur
Pergilah ia ke alam mimpi
Ia tiba di sana dengan selamat
Ia mengenali tempat itu
Itu adalah sekolahnya
Sedang berlangsung sebuah acara
Ia tak dapat masuk karena terlambat
Dari luar gedung, ia mendengar suara yang amat dikenalnya
Suara sang pria
Gadis itu menunggu dengan sabar sampai acara selesai
Saat acara tersebut usai, dan para tamu pergi keluar, ia melihat ke dalam
Ia melihat pria itu
Ia lari ke arah pria itu
Ia menghambur ke pria itu dan memeluknya erat
Pria itu membalas pelukan si gadis
"Aku mencintaimu," sang gadis berucap lirih
"Aku juga mencintaimu," jawab sang pria
Gadis itu berpikir bahwa segala ceritanya telah berakhir dengan bahagia
Ia tak tahu apa yang terjadi berikutnya
Tiba-tiba semua berubah menjadi gelap
Seolah ada lorong misterius yang terbuka dan menarik si gadis masuk ke dalamnya
Gadis itu bingung
Lubang itu menariknya masuk
Gadis itu memejamkan mata
Ia tak mau melihat apa yang terjadi
Lubang tadi seperti pipa yang membawanya ke suatu tempat
Ia merasakan tubuhnya terbawa arus angin yang kuat
Sampai akhirnya, ia memberanikan diri membuka mata
Lihatlah, ia sudah berada di kamarnya
Barulah ia sadar
Bahwa itu hanya mimpi
Pria itu hanya ada dalam mimpinya
Pelukan dan ucapan cinta itu hanya ada dalam mimpi
Selamanya sang pria hanya akan menjadi kakaknya
Menyayanginya sebagai seorang adik
Dan tidak akan pernah mencintainya sebagai seorang kekasih
"Sudah selesai ceritanya?" kamu bertanya kepadaku
Aku mengangguk pelan
"Cerita yang amat menyedihkan," ujarmu
"Seandainya aku adalah sang pria, aku akan menyayangi gadis itu sepenuh hati," kamu melanjutkan kalimat
"Maaf, aku harus pergi. Ada rapat yang harus kuhadiri." kamu beranjak pergi
Laki-laki itu
Laki-laki yang usianya terpaut sepuluh tahun denganku
Aku mencintainya
Dan aku hanya bisa memilikinya dalam mimpi
Cincin yang melingkar di jari manis tangan kirinya adalah akhir cerita cintaku
Bolehkah aku memilikimu tak hanya dalam mimpi?
Bolehkah aku?
Terinspirasi dari berbagai sumber
Vina Kanasya

Comments

Post a Comment