Enam belas tahun kurang beberapa jam

Entah kenapa tahun ini nggak excited sama ulang tahunku besok ini. Biasa aja gitu. Jadi renungan buat aku, kenapa di umur yang udah hampir 16 ini aku belom bisa menghasilkan sesuatu yang membanggakan. Belum ada yang bisa dibanggakan dari seorang Vina Kanasya. Sampe saat ini, prestasi aku paling bagus adalah masuk majalah sekolah. Masuk 5 besar di kelas boleh lah dihitung. Tapi, untuk ukuran sebuah (bekas) kelas X MIA yang diseleksi secara terburu-buru? Apa yang mau dibanggakan? Ada yang bisa dibanggain? Buat aku sih nggak. Jelas-jelas yang waktu itu masuk kelas MIA nggak semuanya layak tuh nurut aku. Buktinya, ketika pelajaran matematika (yang gurunya emang bisa diajak bercanda) bercandanya malah selalu berlebihan dan makan jampel. Malah jadi protes ketika gurunya udah mulai masuk ke materi. Dan bahagia ketika jam matematika kosong. Layak? Katanya minat di IPA, tapi kok sedih ketika pelajaran matematika? Lucu.


Mungkin emang tahun ini adalah jatah saya untuk merenung, melihat lagi ke belakang dan bersyukur. Bersyukur atas apa yang sudah terjadi selama hampir 16 tahun ini. Orang-orang yang datang dan pergi, kekecewaan, amarah, kebahagiaan, air mata, tawa, ekspektasi, kejutan, kehilangan, perasaan campur aduk, orang-orang yang kuanggap sebagai jelmaan malaikat pelindung yang diutus Tuhan, orang-orang jelmaan serigala yang muncul sebagai domba, rasa pedih, sakit hati, jatuh dalam masalah yang sama, mengambil keputusan, berusaha menerima kenyataan, dan masih banyak lagi. Peristiwa-peristiwa selama hampir 16 tahun itu yang telah menempaku menjadi seorang Vina Kanasya yang sekarang. Peristiwa yang luar biasa telah terjadi dalam hidupku, membawaku pada satu perubahan besar, meyakinkan aku bahwa: The less you care, the happier you are. Aku percaya, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini sudah direncanakan olehNya. Apapun itu. Yang harus kita pelajari adalah, bagaimana kita menerima semua itu.

Mungkin satu hal yang harus aku targetkan di umur yang baru nanti adalah, Vina gak boleh menangisi kenyataan, tapi Vina harus menghadapi  kenyataan. Kenyataan itu ada untuk dihadapi dan ditantang, bukan untuk ditangisi. Menangis gaakan merubah kenyataan, karena kenyataan akan berubah hanya ketika kita berani menghadapi dan menantangnya.


Vina Kanasya
yang beberapa jam lagi jadi anak 16 tahun


Kampret kan. Nggak bisa diposting tepat waktu. Baru keposting tanggal 2 jam 5 pagi --"

Comments