Malaikat nggak harus bersayap, kan?

Dan akhirnya saya pun punya waktu selo buat nulis di blog ini lagi... *menghela nafas*
Okey. Tulisan ini aku buat di tengah tugas yang menumpuk, jadwal kerja kelompok yang berjejer, serta deadline-deadline yang udah mepet.
Hah? Deadline apaan, Vin? Kerja kelompok?
Deadline tugas. Iya, kelompokku banyak banget. Dan hampir semua mapel kelompoknya beda. Ada Agama, IPS, Akuntansi dan Bahasa Inggris. Akuntansi aja ada 2 kelompok yang anggotanya beda semua --" langsung to the point aja ya. Ide tulisan ini udah ada sekitar beberapa hari yang lalu, bahkan tak tulis dulu di agenda gara-gara takut lupa.

Salah satu inspirasi tulisan ini adalah sebuah cerita pendek karya Tante Dee Lestari yang berjudul "Malaikat Juga Tahu". Terutama kata 'malaikat'. Mungkin tulisan ini (lagi-lagi) larinya akan ke filosofi serta pemikiranku. Selain cerpen tersebut, sebenarnya inspirasi terbesar tulisan ini datang dari orang-orang di sekitarku. Orang-orang yang aku anggep malaikat karena baiiikk banget sama aku. Dan orang-orang baik itu nggak cuma temen, guru dan orang tuaku. Tapi juga... Kakak kakak kece yang hobinya ngomong di udara alias siaran :D yaampun, mereka baiiiikkk bangeet :') words can't descripe it <3
Nah. Tulisan ini juga berlatar belakang dari sebuah mitos (entah mitos atau bukan) yang mengatakan bahwa setiap orang memiliki 'guardian angel' atau malaikat pelindung.
Jadi, udah seminggu terakhir ini satu kata itu terus ada di otakku. Ditengah rumus matematika, hafalan fisika biologi ips, deadline-deadline, jadwal japok, serta jajaran nama-nama tokoh musik pada jamannya. Entah kenapa, kata itu selalu bikin aku tenang dan bahagia ketika mengucapkannya dalam hati ataupun secara lirih nyaris tanpa suara. Ditengah waktu yang terus mengalir dan protes serta umpatan yang terkadang terlontar dari mulut beberapa teman seperjuangan di kelas. Mengucapkannya perlahan saja dapat membawa rasa tenang dan bahagia. Satu kata yang aku sendiri belum lihat artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Satu kata yang selalu aku dengar tiap jam 12 siang hari Senin-Kamis lewat 'halo halo' di sekolah. Kata yang pertama kali aku dengar saat aku masih kecil. Satu kata yang mungkin berupa nama, kata benda ataupun kiasan. Ya, kata tersebut adalah "MALAIKAT".
Kalo buat kalian, apasih 'malaikat' itu? Bisa dijawab...dalam hati kalian masing-masing :)
Kalo buat aku, malaikat itu nggak harus bersayap. Malaikat adalah orang-orang baik di sekitar kita. Banyak orang di sekitarku yang udah aku anggep malaikat pelindingku, penghibur serta penyemangatku dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin tulisan ini alay, nggak jelas, nggak menggunakan tata bahasa Indonesia yang benar, dan labil. Tapi, ya inilah tulisanku :) mungkin maksudku lebih ke 'Tuhan hadir lewat orang-orang itu'. Seperti 'Perantara dari Tuhan'. Ya, itu maksudku! Dan aku menyebut 'orang-orang yang menghadirkan Tuhan dalam keseharianku' dengan sebutan Malaikat. Aku nggak menemukan kata-kata lain yang lebih pas. Jadi, 'malaikat nggak harus bersayap, kan?' :)
Terimakasih buat semua malaikat-malaikatku :)
I love you :)
Vina Kanasya

Comments