There’s ‘good’ in Goodbye
It’s been a month since my last post (and it’s
been a week since I made this draft).
Awal April lalu lagi
sibuk-sibuknya nyiapin UN, lagi galau-galaunya takut gak lulus, lagi
jenuh-jenuhnya ngerjain latihan soal, dan tiba-tiba aja, sekarang udah resmi
menyandang gelar ‘alumni Stero’.
Sebenernya,
minggu lalu waktu bikin tulisan ini, ada satu hal yang pengen dibahas, tapi
kayaknya udah kelamaan, dan mungkin akan aku ceritain kapan-kapan di tulisan
lainnya. Kali ini, aku pengen berbagi tentang masa putih abu-abu yang baru saja
usai.
***
“How does a moment last forever? How can a story
never die? It is love we must hold onto. Never easy, but we try. Sometimes our
happiness is captured. Somehow our time and place stand still.” – Celine Dion,
How Does A Moment Last Forever (OST. Beauty and The Beast)
Aku tau lagu itu
belom lama. Ya gara-gara nonton Beauty and The Beast. Lagunya cocok banget sama
keadaan sekarang. Keadaan di mana masa putih abu-abu telah usai, dan kini
saatnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Barangkali,
sebagian melanjutkan kuliahnya di luar Jogja, sementara sebagian lainnya tetap
di Jogja dan masih bisa ketemu. Tapi, keadaannya kan nggak akan pernah sama
lagi...
Itulah kenapa aku
ambil kutipan lirik “How Does A Moment Last Forever”. Satu pertanyaan yang
terus menghantui, yang udah jadi rahasia umum ketika perpisahan ada di depan
mata, tapi, kenapa? Kenapa nggak ada
momen yang bisa abadi, dan nggak ada cerita yang kekal? Kenapa semua yang
berawal pasti memiliki akhir? Dan berbagai macam tanya yang lainnya. Semua akan
hilang. Perlahan-lahan, waktu akan melahap semua momen tadi, dan hanya akan
menyisakan kenangan akan hari yang dimaksud.
“Love is beauty, love is pure. Love pays no mind
to desolation. It flows like a river through the soul.”
“Let the love and the time heal everything. Biarkan cinta dan waktu yang menyembuhkan semua luka di hati. Luka akan perpisahan.” – vin
***
“Maybe some moment weren’t so perfect. Maybe some
memories not so sweet. But we have to know some bad times. Or our lives are
incompleted.”
Masih dari lagu
yang sama. Makin ke sini semakin sadar, nggak ada momen yang sempurna. Pasti
ada aja momen yang bikin sedih, bikin kita down, galau, kepikiran, marah, dan
perasaan lainnya. Tapi, kita emang harus menjalani semua, untuk menyempurnakan
hidup. Tanpa momen pahit dalam hidup, kita nggak akan dapet pelajaran apapun.
Mungkin salah
satu pil pahit kehidupan yang harus aku rasakan adalah perpisahan.
Kemaren-kemaren belom sedih, tapi, ketika tiba hari Senin pertama di mana aku
menyandang gelar alumni, rasanya ada yang kosong. Nggak akan ada lagi bangun
pagi, mandi, pake seragam, makan, trus berangkat sekolah. Nggak akan lagi
berangkat lewat jembatan layang Lempuyangan.
Ketika sampai di titik
aku berada sekarang, rasanya pengen balik ke masa-masa itu. Mengulangnya, walau
sesaat, yang penting bisa merasakan lagi beratnya bangun pagi dan jenuhnya
memakai seragam ke sekolah. Mungkin ini yang dinamakan kehilangan, sebuah racun
yang perlahan namun pasti, akan membunuhmu. Dan barangkali, inilah yang
dinamakan kerinduan, suatu keinginan untuk kembali ke masa lalu.
Pernah juga ada di titik di mana ingin rasanya menyerah dengan keadaan yang ada, lantas mencari jalan lain. Tetapi perlahan namun pasti, tumbuh rasa memiliki di sekolah. Rasa ingin berjuang yang sama, dan rasa sayang. Yang ternyata menjadi alasanku untuk bertahan dan menyelesaikan semuanya.
***
“Bersenang-senanglah karna hari ini akan kita
rindukan di hari nanti. Sebuah kisah klasik untuk masa depan.
Bersenang-senanglah karna waktu ini akan kita banggakan di hari tua.” – Sheila
On 7, Sebuah Kisah Klasik
Pada bagian ini,
aku pengen berbagi tentang berbagai kisah dan perasaan yang telah terukir
selama 3 tahun terakhir.
Tiga tahun di
Stero, bersama Megatron, Sepatu, dan Nike. Ketiganya punya cerita
masing-masing. Nggak bisa nentuin juga mana yang paling berkesan. Tapi, kalo
boleh milih, mungkin Nike yang menyimpan cerita paling banyak, meski waktu
kebersamaan sama mereka paling singkat, kurang lebih delapan bulan. Tapi, selama
itu pula semua canda tawa, juga tangis amarah terangkum menjadi satu. Ada satu
titik di mana semua terasa seperti mimpi.
“Apabila
ini hanya sebuah mimpi, ku selalu berharap dan tak pernah terbangun.” – Mocca,
Hanya Satu
Kebayang nggak
sih, ketika satu masa terindah dalam hidupmu—mau tidak mau dan suka tidak suka—akan
segera berakhir. Rasanya pengen muter balik waktu dan mengulang semuanya dari
awal. Tapi sayangnya, itu nggak mungkin. Waktu berjalan begitu cepat, seolah
tak mengizinkan kita untuk menggenggam memori itu. Memaksa kita untuk
meninggalkannya di belakang sebagai masa lalu, tanpa boleh merasakannya lagi.
Kadang suka kesel
sama diri sendiri yang nggak bisa mengingat dengan baik semua rincian peristiwa
yang terjadi. Pasti ada aja yang kelupaan kalo nggak diabadikan dalam sebuah
foto atau tulisan. Jadi mengerti gunanya foto kalo kaya gini. Supaya kita terus
ingat apa yang terjadi saat itu.
Masih ga percaya
kalo ini realitas. Berharap kalo ini adalah mimpi, jadi ketika bangun nanti
bakal segera mandi dan siap-siap ke sekolah. Tapi ternyata, rasanya sakit waktu
mencubit diri sendiri. Jadi, ternyata ini bukan mimpi.
“Hidup harus terus berlanjut,tidak peduli seberapa
menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yg menjadi obat.” - Tere Liye,
Ayahku (Bukan) Pembohong
“Adakah waktu bagi diriku untuk mengulang masa
indah itu. Canda tawa bersama menjadi memori indah. Takkan kulupakan.” –
Svarna, Rindu Ini
Kalo suasana
gini, lagunya Sheila On 7 yang “Sebuah Kisah Klasik” dan lagunya Project Pop,
“Ingatlah Hari Ini” selalu sukses bikin banjir air mata. Semua memori itu
mendadak mengalahkan film paling sedih sekalipun.
“Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing, ingatlah hari ini..” – Project Pop, Ingatlah Hari Ini
***
Lulus dari Stero, artinya akan rindu...
Pendopo Stero.
Stero FM tiap hari Jumat. Bel jam 6:55, meja piket dan presensi tiap jam
istirahat. Ademnya perpustakaan, TU, Lab Komputer, dan Lab Bahasa. Leletnya
wifi sekolah, jam kosong, tugas setumpuk yang dikerjain mepet deadline. Doa
Malaikat Tuhan pake bahasa Jerman. Rusuhnya classmeeting. Rusuhnya Supporter
Stero di manapun. Suara gamelan yang selalu nemenin. Suara kolintang. Suara
latihan vocal group nyanyi “Roar”. Motret event sekolah.
Persiapan PKL.
Retret. Misa bulanan. Misa ujub UTS/UAS/UN. Masuk jam 2 karena simulasi sesi 3.
Nunggu jemputan di lobby. Lari 2x muter Stero untuk dapet bintang. Senam
poco-poconya Babe :( dinginnya lab bahasa. Sepinya sekolah di hari Sabtu.
Hecticnya hari menjelang ujian. Main UNO di kelas. Akan rindu juga sama suara
beberapa temen dan guru yang super khas :(
Aku nggak akan
lagi...
Curhat-curhat
sama Bu Siwi ahelah :( nggak akan lagi bisa nyapa-nyapa adek kelas pas
istirahat. Pinjem buku dan selalu perpanjang di hari H pengembalian, dan telat
balikin sehari. Pinjem buku sok-sokan perpanjang padahal nggak baca. Kirim
tugas ke email sendiri untuk di print. Bawa map-map yang ternyata berat.
Gangguin guru piket. Ngajakin ngomong semua orang. Order gojek buat pulang.
Ngeprint ga bayar. Tiduran—bahkan sampe guling-guling—di pendopo. Kabur-kabur
pas jam BK yang diisi promosi dari berbagai lembaga pendidikan.
Ikut ekskul
jurnalistik. Ikut lomba jurnalis DBL. Motretin event sekolah. Main ke kelas
lain. Ngadem di kipas angin meja piket. Kebanjiran pas ujan deres. Nyeker pas
ujan. Tambahan pelajaran sampe sore dan gak bisa pulang karena hujan. Iri liat
ruang guru yang ber AC. Ngecekin bukunya Tere Liye udah balik apa belom.
Makan bekal
bareng Yoke. Ke kantin cuma tiap hari Kamis. Kebayaan pas ada pelajaran olah
raga. Nekat pake rok batik pas Kamis Pahing padahal udah pernah ditegur Bu
Indah. Waktu yang terasa super lama di hari Kamis. Pake kaos kaki tarki di hari
senin-kamis. Pinjem-pinjem Oxford Pocket.
(special for
Nike)
Bukan lagi wakil
ketua kelas. Nggak lagi minta perhatian kalo lagi ada pengumuman atau keperluan
lainnya. Nggak lagi nyari tugas kalo jam kosong. Nggak lagi nyariin guru-guru
kalo 5-10 menit belom masuk kelas. Nggak ada tugas mini dictionary dari Mister
Arko lagi (serta minus dan bonus point). Rindu tambahan pelajaran kimia di hari
Sabtu pagi bersama Pak Ncus. Rindu suasana pelajaran di jam-jam akhir. Rindu
fisika jam pertama kedua di hari Kamis-Jumat, dan suasananya (yang kala itu bikin spaneng
banget, tapi akan dirindukan). Nggak ada lagi soal dari Bu Yohana. Nggak lagi share
soal sama handout di grup kelas (pasti bakal kehilangan banget ramenya grup
kelas yaampun). Yaampun akan kangen gak sih masa-masa belajar mandiri 2 minggu
terakhir sebelum UN :( nggak lagi gangguin Bu Erna pas PKn. Nggak lagi belajar
sejarah sama Pak Tris. Nggak lagi belajar biologi sendiri.
Nggak lagi
ngambil kotak pitulungan. Nggak lagi kepanasan karena kipas angin udah sekarat.
Nggak lagi nyalain diem-diem AC di kelas habis olah raga. Nggak lagi ngantuk
pas pelajaran bahasa jerman yang siang banget. Akan rindu duduk di depan sama
Bunga. Rindu bahas expo sama kelas, dekor sampe malem, jualan jelly. Dan banyak
lagi hal-hal yang bakal dikangenin banget :(
Nggak akan
lagi...
Denger suaranya
Aga. Ditagihin kas kelas sama Dewi. Liat kalemnya Ine. Duduk sebelahan/depan
belakangan sama Manda. Liat lucunya Sasha. Liat design-design power point dan
font unyu punya Ancel. Denger suara ketawanya Belinda. Minta makanannya Hera. Liat
Acha molor di kelas. Baca tulisannya Risa yang rapi.
Duduk sama Bunga.
Gangguin Santa. Denger protesnya Salma. Liat Chika yang lentur maksimal. Duduk 2
kursi di depan Cinthia. Sekelompok dan japok sama Ocha. Liat Sensia duduk di
pojokan. Denger teriakannya Dahlia. Sekelompok sama Pheni ngerjain presentasi
ini itu. Denger suara khasnya Efma. Denger suara beratnya Hani. Liat lucunya Elga.
Denger suara ketawanya Tendri. Ngobrol sama Aurel. Liat Meli duduk di pojokan
(juga).
Denger suaranya
Angel kalo mau ijin ke kamar mandi. Liat Rista dan segala keajaibannya. Diurusin
sama Alma yang udah kaya mamaknya Nike. Denger ketawanya Rosa. Denger bacotannya
Kinoy. Ivana duduk di belakangku. Denger suara khasnya Caca.
“Kita memang tak pernah tahu apa yang dirindukan sampai sesuatu itu tiba di depan mata.” - Dee Lestari, Supernova: Akar
***
There’s good in goodbye. And I hope, our memories will last forever...
Dear Stero dan seluruh isinya
Aku masih nggak percaya, hari ini, ketika aku
berusaha menyelesaikan tulisan yang udah lama banget nyangkut di draftku, dan
sempat terancam gak selesai, aku sudah menyandang gelar sebagai alumni Stero.
Dan masih banyak kata yang belum terucap. Kini, izinkan aku berbicara lewat
tulisan ini.
Terima kasih untuk 3 tahun yang luar biasa ini.
Terima kasih untuk kesempatan bertumbuh dan berdinamika bersama. Terima kasih
sudah jadi wadahku untuk mengembangkan minat bakat, dan juga kesempatan-kesempatan
lainnya. Terima kasih juga sudah jadi inspirasi dari rangkaian kata yang
teruntai menjadi tulisan-tulisan.
Terima kasih untuk kesempatan ikut bengkel bahasa,
ikut lomba jurnalis DBL, ikut EAD 2x, ikut lomba baca puisi, lomba esai, dan
semuaaaaaa kesempatan lainnya. Terima kasih kepercayaannya. Terima kaih sudah
boleh asah kemampuan fotografi juga meskipun amatiran.
Terima kasih Stero untuk kepercayaannya ikut lomba
jurnalis DBL, dan berkat dukungan semuanya, aku berhasil bawa 1 gelar dari
ajang itu. Gelar Best Writer. Juga untuk kepercayaannya jadi pimpinan redaksi
bareng Wastu selama 1 tahun. Juga amanat untuk ikut lomba drama EAD dan bawa
pulang juara 2. Juga lomba baca puisi, dan bawa pulang juara 1. Terima kasih
lah pokoknya. There’s no another word that could describe my feeling right now.
Aku akan kangen, kangen, kangen banget sama semua
hal yang udah aku sebutin di atas tadi. Itu aja mungkin belom semua, karena
masih banyaaak, banyaaaakkkk banget hal yang akan sangat aku rindukan nantinya.
Dan dari pada kalo nunggu itu semua lengkap, tulisan ini akan stuck, dan tak
kunjung dipublikasikan.
Mau bilang makasih juga buat temen-temen OSIS dan
panitia yang udah bikinin perpisahan di TBY kemaren. Thank you <3. Maaf kalo
sempet ngerusuhin di depan, but you guys have already proven to us, that YOU
CAN DO IT! Makasih yaa Jempa, Giska, Diva, Gaby, Resika, Emma, Echa, Salsa,
pokoknya semua panitia, yang aku gak hafal. THANK YOU :3
Sekarang mau minta maaf kepada semua pihak, yang
pernah tersakiti oleh diriku. Maaf juga kalo kemaren pas jadi wakil ketua aku
gak tegas, rempong, ribet, dan banyak maunya. Maaf kalo yang aku kerjakan
kurang bikin kalian seneng. Dan makasih kepercayaannya. Sekali lagi, maaf dan
terima kasih, ya, Aga, Dewi, Ine, Manda, Sasha, Ancel, Belinda, Hera, Acha,
Risa, Bunga, Santa, Salma, Chika, Cinthia, Ocha, Sensia, Dahlia, Pheni, Efma,
Hani, Elga, Tendri, Aurel, Meli, Angel, Rista, Alma, Rosa, Kinoy, Ivana, dan
Caca. Terima kasih semua. Aku akan selalu ingat hari di mana kita merajut mimpi
bersama.
Juga buat temen-temen kelas lain, adik kelas, dan
semuaaaa guru-guru yang (astaga) nggak bisa aku sebutin satu-satu daripada
nanti ada yang lupa, atau ketinggalan. I’d like to say thank you very much, and
I apologize for all my mistakes.
Tiga tahun yang lalu, tahun 2014, rasanya masih
nggak rela lepas dari SMP. Tiga tahun berselang, ternyata aku juga nggak rela
lepas dari SMA. Masa putih abu-abu yang penuh dinamika. Terima kasih untuk
semua orang, yang nggak bisa aku sebutkan satu persatu, yang telah menghiasi
masa SMAku.
Dear Melati-melati Stero 26, semoga wangi kalian
akan tersebar di mana pun kalian berkarya nantinya. Semoga kelak kita akan
bertemu lagi dengan cerita baru, dan dengan impian-impian kita yang telah
terwujudkan.
“When everything seems to be going against you,
remember that the airplane takes off against the wind, not with it”. —Henry Ford
“Build your own dreams, or someone else will hire you to build theirs”. —Farrah Gray
P.s: sekalian mau mengucapkan selamat buat Jusi
yang dapet juara 3 writing dan tim drama Stero yang kemarin dapat juara 3 waktu
EAD 2017. Kalian keren, luar biasa, dan semoga tahun depan bisa dapet juara 1,
kalo bisa juara umum <3 terima kasih sudah buat pengorbananku datang ke
kampus masih dengan kebaya dan riasan di wajah nggak sia-sia. I’ll always
support those who are fighting in any competition, as long as I can do. Itupun kalo
aku harus datang setelah wisuda seperti kemarin :)) much love for you guys!
Salam peluk hangat dari salah satu Melati Stero
Vina Kanasya
Yogyakarta, 17 Mei 2017
23:38
23:38
(Foto-foto: diambil oleh(urut dari foto teratas):
Diffa/Sella, Kak Kefas, Yosin/Ega, Zefa, Papa saya, dan salah satu panitia EAD)
kangen vin pengen sekolah gak sanggup ngelepas sma
ReplyDeleteGak bayangin seberat ini. Maafin aku ya ngel kalo ada salah. Makasihh buat 8 bulan ini. See you on top!
Delete